“Membumikan” Hadrah, Bupati Sumenep Tegaskan Pelestarian Budaya Islam

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Pelestarian budaya menjadi atensi bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo. Utamanya, yang berkaitan dengan budaya khas Kanupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Saah satunya adalah pelestarian budaya hadrah khas Sumenep. Pelestarian itu salah satunya dijadikan event atau pergelaran kegiatan oleh orang nomor satu di lingkungan Pemkab kota Sumekar itu. Festival Hadrah temanya.

Muat Lebih

Hadrah adalah salah satu kesenian yang ada di Kabupaten dengan logo kuda terbang itu. Dia sudah ada sejak lama, dan turun temuruan dengan alunan musik yang khas, dan memiliki irama seni yang memukau. Dan, sampai detik ini tetap lestari hingga generasi muda.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, keberadaan hadrah bukan hanya sekadar menjadi ajang hiburan bernuansa religi saja, tetapi merupakan langkah konkret untuk melestarikan budaya Islam di tengah arus modernisasi dan digitalisasi saat ini. 

“Festival Hadrah wujud nyata bahwa seni Islam tetap hidup dan tumbuh di masyarakat tengah, melalui syair-syair pujian untuk mencintai Rasulullah SAW,” kata Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.

Melalui festival ini diharapkan, generasi muda semakin mencintai budaya Islam serta melestarikannya, dengan mengekspresikan kecintaan mereka terhadap agama melalui seni dan budaya yang santun serta edukatif.

“Kami ingin anak-anak muda tidak hanya mengenal budaya luar yang bersifat global, tetapi bangga dan aktif dalam kegiatan seni Islami, seperti hadrah sebagai identitas jati diri yang religius dan berbudaya,” terangnya. 

Dia menuturkan, pihaknya menginginkan kesenian Islam khas Madura atau bahkan Sumenep agar lebih bertahan, dan bisa dikenal oleh masyarakat, termasuk generasi muda saat ini. “Kalau sudah terwarisi maka pelestarian akan mudah,” ungkapnya.

Tidak hanya hadrah, bupati juga mendukung kegiatan seni keagamaan dan kebudayaan Islam lainnya, agar tetap hidup dan berkembang di masyarakat, supaya menjadi bagian dalam pembangunan daerah. 
Oleh karena itu, unsur seni dan budaya Islami harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembangunan daerah, baik dari sisi sosial, pendidikan, maupun ekonomi kreatif.

“Pemerintah daerah mendukung pelestarian budaya Islam merupakan bagian penting, untuk membentuk karakter masyarakat yang religius, beradab, dan berdaya saing,” tutupnya. (Nz/yt)

Pos terkait