Gegara “Belanja” Diluar, Oknum Dinkes Disinyalir Minta Sisa Duit, SPj Disuruh ke Hotel?

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Polemik kejanggalan anggaran penyuluhan komunikasi , edukasi dan inovasi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur menjadi bola liar. Bahkan, kelebihan dana transfer itu ke pihak hotel diminta kembali.

Sebab, dana transfer ke pihak hotel untuk sewa hall masih ada kelebihan sebesar Rp 49.500.000 dari total dana Rp 52.500.000. Kabarnya, oknum dinkes datang ke petugas hotel dan meminta kembali. Alasannya, karena duit itu juga akan dibayar biaya lainnya, seperti konsumsi.

Muat Lebih

“Ya, memang ada pegawai dinkes dan datang kepada kami untuk meminta sisa duit itu kembali. Namun, kami tidak mau lantaran khawatir ada masalah,” katanya salah satu petugas hotel.

Apalagi, sambung dia, oknum dinkes itu juga meminta pihak hotel untuk membuat SPj (Surat Pertanggungjawaban), sehingga tidak mau. “Katanya mau bayar catering lainnya. Tapi, Spj nya dari kami, ya jelas kami tidak mau lantaran takut ada masalah,” ungkapnya.

Sementara Pelaksana Teknis Syaiful mengaku tidak pernah meminta duit kembali. Sebab, duitnya masih ada di pihak hotel dan menunggu hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). “Gak ada permintaan itu, saya siap dipertemukan dengan yik ading (pemilik hotel, red),” katanya.

Bahkan, menurut dia, untuk biaya lainnya yang belanja diluar hotel akan disesuaikan dengan harga jual di luar, tidak akan menggunakan hotel. Termasuk, Spj juga disesuaikan dengan harga yang ada. “Jadi, kami menyesuaikan semuanya. Gak ada rekayasa mas,” ucapnya.

Kegiatan Penyuluhan di dinkes Sumenep diduga bermasalah. Itu lantaran disinyalir ada mark up anggaran. Indikasinya, sewa hall hotel dengan harga Rp 2.750.000, dan ditransfer ke pihak hotel malah dengan harga Rp 52.500.000. Sehingga, ada selisih harga sekitar Rp 49.500.000. (nz/yt)

Pos terkait