Rayakan Maulid Nabi, Kepala Bappeda Sumenep Ingatkan Pegawai Teladani Nabi Muhammad Dalam Bekerja

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Momentum maulid nabi Muhammad SAW dijadikan kesempatan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sumenep untuk ikut merayakannya. Sebab, pahala cukup besar bagi yang mengingat kelahiran sang rasul.

Maka, dua instansi pimpinan Arif Firmanto itu menggelar acara maulid nabi di ruang rapat Pottre Koneng Bappeda Sumenep. Acara itu diikuti ASN dan non ASN di lingkungan Bappeda dan BKPSDM serta anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP). Kegiatan itu mengusung tema “Membangun Harmoni Sosial dengan Semangat Rahmatan Lil ‘Alamin”.

Muat Lebih

Rangkaian acara diisi dengan lantunan salawat yang dibawakan Yassir Siratul Islam, dilanjutkan tausiyah oleh KH. Moh. Rozin, MZ, pengasuh Pondok Pesantren Siratul Islam, Pordapor, Guluk-Guluk.

Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, mengatakan peringatan Maulid Nabi menjadi ruang refleksi bagi ASN untuk mengimplementasikan teladan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari maupun tugas kedinasan.

“Rasulullah mengajarkan amanah, integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Nilai-nilai itu relevan dengan tugas kita sebagai perencana pembangunan daerah sekaligus pengelola manajemen ASN,” ujar Arif Firmanto.

Selain itu, menurut Arif, pihaknya juga mengajak ASN dituntut bekerja ikhlas, transparan, dan profesional agar pembangunan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. “Itu sudah menjadi kewajiban kita sebagaimana dicontohkan nabi,” tuturnya.

Bukan soal pekerjaan, menurut mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanin itu, meneladani Nabi juga dalam sektor rumah tangga, menjaga keharmonisan keluarga juga perlu diikuti.

“Keharmonisan rumah tangga akan berpengaruh besar pada etos kerja ASN. Dengan meneladani beliau, kita akan mampu bekerja penuh dedikasi dan integritas,” ujarnya.

Peringatan Maulid ini, kata dia, menjadi wadah mempererat ukhuwah internal ASN sekaligus menumbuhkan semangat kolektif untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, humanis, dan berpihak pada masyarakat.

“Pembangunan daerah tidak hanya bertumpu pada aspek teknokratis, melainkan juga membutuhkan fondasi religius dan moral yang kuat sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW,” tukasnya. (Nz/yt)

Pos terkait