Madurazone. SUMENEP – Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di sejumlah desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mendqpat perhatian anggota komisi II, Masdawi. Dia meminta pengelolaan secara profesional.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, pengelolaan profesional itu dimulai dari pembentukan yang baik, yakni rekrutmen SDM (Sumber Daya Manusia) yang profesional. “Orang-orangnya harus profesional, jangan asal-asalan,” katanya.
Dalam konteks bisnisnya, sambung dia, harus disesuaikan dengan potensi desa yang ada. Sehingga, bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Sebab, esensinya dengan keberadaan kopdes itu mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Dipetakan apa potensi desa yang perlu digarap dan menjadi bisnis dari kopdes tersebut. Sehingga, betul relevan dengan kebutuhan desa,” ujarnya.
Hanya saja, pihaknya tidak ingin semua desa memiliki Kopdes, hanya saja yang memiliki potensi untuk berkembang. Sehingga, lebih terarah dalam pelaksanaannya, dan lebih fokus. Sehingga, tidak ada kesan pemaksaan dalam pendiriannya.
“Tidak perlu semua desa, lihat potensinya saja. Atau kalau perlu misalnya melibatkan gabungan banyak desa, satu dua atau empat desa sekaligus. Itu lebih efektif dalam hal pengembangan bisnisnya,” tuturnya.
Sebab, pihaknya tidak ingin keberadaan Kopdes Merah putih itu hanya sebatas formalitas belaka, tidak memiliki dampak yang baik bagi masyarakat desa. Sehingga, hanya bersifat sementara dan membuat dana yang dikelola tidak bertahan lama.
“Jadi, kami ingin koperasi ini eksis, jangan sampai seperti KUD di zaman yang terkesan hanya jadi bancakan semata. Makanya, dalam pelaksanaannya harus profesional. Ini penting, untuk dilakukan kajian di awal seperti saat ini. Kami ingin keberadaannya menjadi pilar ekonomi desa,” tegasnya. (Nz/yt)