Madurazone. SUMENEP – Bupati Sumenep melepas kontingen olahraga yang akan berlaga dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur ke IX tahun 2025, Senin (16/6/2025). Pelepasan itu dilakukan di halaman kantor bupati Sumenep berlangsung khidmat.
Pelepasan kontingen itu ditandai dengan pemakaian jaket kepada salah satu atlet yang akan berlaga. Itu menandakan jika mereka sudah mendapatkan “restu” dari pemkab Sumenep untuk bertanding.
Kontingen Kabupaten Sumenep yang dikirim itu berjumlah 254 orang, meliputi 106 atlet putra, 48 atlet putri, dan 100 official. Mereka akan berlaga di berbagai cabang olahraga selama pelaksanaan Porprov yang akan digelar mulai 28 Juni hingga 5 Juli 2025 di Malang Raya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, keberangkatan para kontingen atlet itu adalah ikhtiar untuk mengharumkan nama daerah. Sebab, mereka mewakili Kabupaten ujung Timur Pulau Madura untuk berlaga di tingkat provinsi.
“Ingat, disamping berlaga tapi juga membawa nama baik daerah ke tingkat Provinsi. Untuk itu, saya pesan jagalah nama baik daerah di luar, sehingga memiliki nilai positif,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mengingatkan untuk para atlet yang bertandang di Porprov memiliki tanggungjawab besar di pundaknya. Yakni, mengemban amanah untuk bertanding meraih prestasi yang membanggakan untuk Kabupaten tercinta.
“Salah satu cara membawa nama harum Kabupaten adalah meraih prestasi di masing-masing cabor,” tuturnya.
Sehingga, sambung dia, dituntut untuk memiliki semangat yang luar biasa dalam bertanding, namun tetap menjaga sportivitas. “Bertandinglah dengan fair dan profesional. Raihlah prestasi dengan cara berkualitas tinggi,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya juga meminta doa kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Sumekar atas kesuksesan para atlet tersebut. “Dengan doa semua lapisan masyarakat akan membawa nama baik Sumenep di tingkat Provinsi,” ungkapnya.
Fauzi Wongsojudo juga mengungkapkan, pihaknya juga sudah menjamin perlindungan sosial kepada atlet dengan BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga, jika ada resiko bisa langsung ada pertanggungjawabannya.
“Jadi, bukan sekadar menuntut prestasi, tapi juga memberikan perlindungan sosial,” tegasnya. (Nz/yt)