Madurazone. SUMENEP – Eks Bendahara Puskesmas Sapeken, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur siap buka-bukaan soal keuangan yang dipegangnya. Sebab, dirinya mengklaim apa yang dilakukan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Saya kalau dituduh berkaitan keuangan, saya siap akan bongkar semuanya. Sebab, saya tidak pernah bermain soal keuangan,” kata EK (inisial, perempuan) yang mengaku dipaksa mundur sebagai bendahara Puskesmas Sapeken.
Sebab, sambung dia, masalah keuangan tidak mudah. Dirinya mengeluarkan dana apabila sudah ada bukti pekerjaan, seperti kuitansi atau invoice. “Apabila tidak ada buktinya, maka kami tidak mau mengeluarkan, meski itu atas perintah Plt Kapus sekalipun,” ungkapnya.
Perempuan mungil itu menuturkan, dirinya sudah menjadi bendahara selama 4 tahun, dan mengerti soal keuangan. “Jadi, kami kalau dipaksa dan merasa dipersalahkan saya siap untuk buka-bukaan soal keuangan yang menjadi alasan dipaksa mundur,” tuturnya.
Dirinya meyakini jika apa yang dituduhkan pada alasan pemaksaan pengunduran dirinya sebagaimana disampaikan Kasubag TU dan Kepegawaian Dinkes tidak benar. Bahkan, menduga ada skenario Plt Kapus dengan menggunakan Dinkes untuk membuat dirinya mundur.
“Makanya, kami sudah siap lahir batin. Saya bekerja untuk memperbaiki administrasi keuangan dengan sistem sudah ada, malah dituduh yang bukan-bukan. Saya siap membukanya,” tegasnya menantang.
Sayangnya, Plt Kapus Sapeken drg. Ina belum bisa dikonfirmasi media ini. Saat menghubungi melalui sambungan telepon tidak diangkat. Demikian pula dengan pesan WA yang dikirim tidak mendapatkan respon.
Kasubag TU dan Kepegawaian Nurus Syamsi dalam keterangannya jika tidak ada pemaksaan dalam pengunduran diri bendahara Kecamatan Sapeken itu. Malah pihaknya mengklaim bagian dari menyelamatkan EK.
“Itu bagian dari menyelamatkan EK. Sebab, dia sering bolos, telat bayar ke pihak ketiga serta ada sebagian perjalanan yang tidak terbayar,” katanya.
Sebelumnya, EK sebagai bendahara Puskesmas Sapeken mengaku dipanggil mendadak oleh Kasubag TU dan Kepegawaian. Di tempat itu, dia disarankan untuk mengundurkan diri. Meski versi EK dipaksa mundur. (nz/yt)