Gelontor Dana Miliaran, Dinas PU dan Tata Ruang Sumenep Komitmen Maksimalkan “Bangun” Jalan

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Dinas Pekerja Umum dan Tata Ruang tetap komitmen membangun jalan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Tahun, Instansi tersebut menggelontor anggaran hingga mencapai Rp 60 miliar termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara).

Biaya miliaran itu diperuntukkan untuk peningkatan jalan, pemeliharaan dan kegiatan rutin. “Anggaran kita untuk jalan tidak terlalu besar, hanya berkisar di Rp 50 hingga 60 miliar,” kata Kepala Dinas PU dan Tata Ruang Eri Susanto didampingi Kabid Bina Marga Agus Adi Hidayat.

Muat Lebih

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sambung Eri, anggaran untuk jalan ini lebih rendah. Namun, pihaknya tetap komitmen memaksimalkan perbaikan infrastruktur jalan ini. “Dengan anggaran itu, kami tetap berupaya maksimal,” tuturnya.

Menurut Eri Susanto, untuk DAK semuanya sudah tuntas ditender di LPSE. Misalnya, untuk proyek jalan Paloloan – Aeng Merra, Rubaru – Pakondang, dan Rubaru -Semaan. “Sementara untuk yang APBD juga ada yang sudah proses,” ungkapnya dengan serius.

Semenatara untuk APBD, mantan Kepala Dinas PU Pengairan ini, saat ini juga sudah proses. Sementara lokasi juga menyebar sejumlah kecamatan di Sumenep. “Jadi, sifatnya menyebar dan tidak satu titik. Insya Allah di setiap kecamatan ada,” tuturnya.

Bagaimana dengan penentuan lokasi?, Eri mengungkapkan, penentuan lokasi kegiatan itu juga dikaitkan dengan tingkat kerusakan, namun juga akses jalannya. “Apakah akses jalan yang akan dibangun itu ada gerakan ekonomi dan lainnya, itu diperioritaskan,” tuturnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap berupaya mengkomodir peningkatan atau perbaikan jalan sesuai dengan kekuatan anggaran yang dimiliki. “Pasti akan kami akomodir, tapi kan sesuai anggaran yang sudah ada dalam APBD kita,” ucapnya.

Soal jalan, terang dia, tidak akan tuntas dalam waktu dekat. Sebab, jalan rusak di Sumenep mencapai 1542 kilometer. Sementara setiap tahunnya hanya memperbaiki sekitar 30 sampai 50 kilometer. “Jadi, butuh waktu panjang, tidak bisa instan,” pungkasnya. (nz/yt)

Pos terkait