Madurazone. SUMENEP – Wacana penundaan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Sumenep, Madura, Jawa Timur mulai berhembus kencang di kalangan masyarakat arus bawah. Padahal, sampai detik ini pemkab Kota Sumekar belum memberikan kepastian soal gelaran pesta rakyat enam tahunan tingkat desa ini.
Apalagi, sempat viral video bupati Sumenep Achmad Fauzi untuk menunda Pilkades, saat banyaknya warga yang ada di Bali dan hendak pulang ke pulau Raas untuk mengikuti pesta rakyat ini. Namun, hal itu belum bersifat kebijakan final dan ternyata belum ada kepastian. Memang, saat ini Pandemi covid 19 kian mewabah.
Ketua komisi I DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath menjelaskan, wacana penundaan itu tentu saja sudah membuat gusar dan kegelisahan di arus bawah, meski hal itu belum final. “Memang belum final, tapi kan sudah mulai ada wacana penundaan itu. Maka, pastilah akan membuat keresahan di lapangan,” katanya.
Menurutnya, konsolidasi di bawah baik panitia, maupun pasangan calon (paslon) dipastikan mulai massif. Apalagi, pelaksanaan pilkades ini hanya menghitung jari saja, yakni sekitar tiga hari lagi. Yakni, pada Kamis (8/6/2021). Otomatis, kampanye sudah dilakukan dan masing-masing dipastikan sudah banyak cost politik yang dikeluarkan.
“Kami harap pemerintah, dalam hal bupati dan juga DPMD untuk arif dan bijak dalam memutuskan Pilkades. Utamanya, berkaitan wacana penundaan itu,” tuturnya.
Sebenarnya, teranga dia, soal pilkades diberikan asumsi tambahan dengan memperketat keamanan, utamanya dalam memantau protokol kesehatan (prokes) di setiap desa yang melaksanakan. “Sebenarnya, kalaupun mau dilanjut kan tinggal tambah personil agar patuh terhadap prokes tadi,” ungkapnya. (nz/yt)