Jembatan Gili Iyang Rp 15 Miliar Ambruk, Kualitas Pekerjaan Disoal

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Jembatan Gili Iyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur Ambruk. Padahal, proyek senilai Rp 15 miliar melalui dana Hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini baru tuntas pembangunanya sekitar Februari 2020 lalu.

Jembatan tersebut ambruk disinyalir akibat tiang penyangga putus. Sehingga, tak mampu menahan beban dari atas dan mengakibatkan jembatan itu terputus. Namun, versi Dinas Perhubungan (Dishub), jembatan itu ambruk lantaran lepasnya pengunci.

Muat Lebih

Jembatan Gili Iyang ini dibangun melalui Dana Hibah Pemrov Jatim ke Pemkab Sumenep sebesar Rp 15.156.017.188. Pekerjaan ini dilakukan pada anggaran 2019 oleh pihak ketiga PT. Kolam Intan Prima. Kabarnya, pekerjaan ini tidak bisa dilaksanakan 100 persen, lantaran putus kontrak. Padahal, rekanan sudah diberi kesempatan untuk perpanjangam waktu.

Ketua LSM Nirwana Darmendra Tarigan menjelaskan, pihaknya sangat menyesalkan proyek yang baru seumur jagung tapi sudah ambruk. Padahal, penyangga jembatan itu berasal dari baja. “Aneh, juga jika sekelas baja tulen ambruk, padahal belum digunakan sama sekali. Karena pekerjaan belum tuntas,” katanya kepada media ini.

Malah dia curiga kualitas dari pekerjaan itu tidak sesuai dengam spesifikasi teknis. “Sejak awal kami memang sudah khawatir pada pekerjaan ini. Bisa saja ini berkaitan dengan kualitas atau perencanaanya yang kurang tepat. Makanya ini perlu ditelusuri,” ungkapnya serius.

Anggota DPRD Sumenep Dapil Dungkek Masdawi juga kecewa dengan ambruknya jembatan tersebut. Bahkan, politisi Demokrat ini meminta untuk dilakukan audit investigatif, utamanya berkaitan pelaksananya teknis. “Ini jangan dianggap enteng. Sebab, belum disentuh tapi sudah roboh, berarti ada yang salah,” ungkapnya.

Sementara Kabid Prasarana Dishub Sumenep Dadang menjelaskan, kualitas teknis dari pekerjaan jembatan itu dipastikan sudah sesuai dengan perencanaan yang ada. “Soal kualitas sudah kami lakukan lab di awal, dan itu sudah sesuai semua. Tidak ada masalah,” katanya.

Soal Ambruk, menurut Dadang, itu lantaran penguncian tiang penyangga ke Jembatan lepas. Sehingga, menyebabkan jembatan roboh. “Tidak maksimal, waktu mepet. Sementara rekanan sudah diputus kontrak. Akhirnya begitu,” ungkapnya melalui sambungan telpon. (nz/yt)

Pos terkait