Tangkal Hoax, AMOS “Rajin” Road Show Jurnalistik ke Sekolah

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP — Asosiasi Media Online Sumenep (Amos) menggelar safari pendidikan lewat pelatihan jurnalistik ke sekolah-sekolah. Kegiatan ini, digelar sejak tahun 2019, hingga tahun 2020 kegiatan ini tetap berlanjut.

Dalam orientasinya, para kuli tinta daring ini, ingin berbagi ilmu dengan para siswa untuk bersama memerangi keberadaan berita hoax.

Muat Lebih

“Ini tak luput dari cita-cita bahwa pers tak hanya diperingati tahunan, melainkan diaplikasikan pada pekerjaan, mengajarkan pers kebenaran pada generasi selanjutnya,” kata Ketua Amos, Achmadi Muni. Rabu (12/2/2020).

Mengawali sambutannya, Ahmadi Muni berkisah anak kecil di salah satu desa yang takut kepada wartawan dan polisi. “Dulu ada anak kecil di desa saya takut sama wartawan dan polisi, karena kata orang tuanya kalau wartawan dan polisi itu adalah tukang begal,” jelasnya.

Namun dirinya memberikan pemahaman kepada peserta jika tugas wartawan adalah tugas yang sangat mulia.

Sementara Pelatihan Jurnalistik ini bertujuan memberikan edukasi kepada generasi milenial seputar jurnalistik dan juga memberikan pelatihan cara menangkal berita hoax atau bohong.

“Dalam hal ini kami sebagai jurnalis memiliki peran untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya kaum milenial. Sehingga bisa memverifikasi berita yang mengarah pada berita hoax,” tandasnya.

Sekolah yang menjadi tempat digelarnya Diklat Jurnalistik kali ini yakni Mashlahatul Hidayah yang berada di Desa Errabu, Kecamatan Bluto.

Kepala Sekolah Mashlahatul Hidayah, Haryono menyampaikan, keberadaan media online saat ini sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipungkiri. Setiap aktifitas sehari-hari, keberadaan media online telah mampu merangsek masuk bukan hanya dikalangan pemuda, usia 40 ke atas pun telah menikmati.

“Media online itu lebih terbuka ketimbang jenis media lainnya. Salah satu kelebihan dari media online ini yakni bisa dibaca kapanpun dan dimanapun, termasuk ketika kita sedang beperjalanan ke luar, itu masih bisa diakses,” jelasnya, saat sambutan sebagai pembuka Diklat Jurnalistik Amos 2020.

Keberadaan tabloid dan majalah dinding di lembaga Mashlahatul Hidayah, sebagai bagian mengasah kecerdasan menulis para siswa. Walaupun diantaranya, masih harus diperbanyak lagi pemahaman materi-materi soal jurnalistik ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Media Online Sumenep (Amos) karena telah sudi menunjang pemahaman siswa kami dengan diklat jurnalistik ini,” jelasnya.

Selebihnya, dia berpesan agar para siswa yang ikut dalam diklat jurnalistik tersebut agar fokus sampai selesai.

“Hari ini mungkin belum disadari bahwa materi jurnalistik ini penting. Tapi yang harus kalian ketahui adalah, suatu saat sebuah tulisan itu akan dicari orang, dan itu akan jadi sejarah bahwa kamu pernah ada,” tuturnya. (nz/yt)

Pos terkait