Madurazone, SUMENEP – Keberadaan Balai Desa Karamian, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai mubazir. Pasalnya, balai yang dibangun sekitar enam tahun silam itu hingga saat tidak ditempati.
Informasinya, balai yang dibangun di atas tanah kas desa itu terlihat sudah mulai. Sebab, tidak ditempati dan tidak terawat. Sementara pihak perangkat masih menempati kantor desa yang lama. Maka, banyak pihak menilai keberadaanya menjadi sia-sia.
“Kami menyesalkan kantor desa yang belum ditempati. Padahal, itu dibangun di atas lahan yang sudah sah milik desa,” kata Mubarok, salah satu warga kepada media ini.
Dia menjelaskan, balai desa itu dibangun pada era kepala desa (kades) sugiri. Jadi, sekitar enam tahun sudah ada bangunan balai desa itu, sayangnya tak kunjung ditempati. “Itu dibangun uang negara seharusnya dimanfaatkan. Tapi, malah memilih kantor lama yang tidak jelas status lahannya,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta instansi terkait dalam hal ini kecamatan dan juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) untuk tidak tinggal diam. Aset negara harus dimanfaatkan. “Kalau tidak ditempati kan jadi mubazir. Eman-aman anggaran negara. Maka harus ada langkah tegas,” tuturnya.
Pj Kepala Desa Karamian Abd. Hamid mengakui jika desa yang dibangun sejak Sugiri tidak ditempati. Pihaknya menduga perangkat lebih nayaman berada di kantor lama meski lahannya belum jelas statusnya. “Kantor itu ada jauh sebelum saya tugas di Karamian. Kalau tidak salah pada masa Kalebun Sugiri,” katanya melalui sambungan telepon.
Dia menuturkan, pihaknya juga masih akan mengecek kondisi balai nantinya. Khawatir sudah ada yang rusak. “Bahkan, pada kades terpilih saya juga sudah sampaikan agar bisa menempati balai yang baru dan tanahnya jelas,” ungkapnya.
Sementara Camat Masalembu Heru Cahyono masih belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Saat dihubungi melalui telepon WA tidak diangkat, meski terdengar nada dering. (nz/yt)
