Madurazone.co, Sumenep – Sape Sonok tampaknya masih menjadi tradisi bagi masyarakat Sumenep, Madura, Jawa Timur. Bahkan, kegiatan visit juga mengakomodir budaya Sape Sonok tersebut.
Bahkan, Kontes Sape Sonok digelar di Lapangan Gor A. Yani Panglegur, Sabtu, (21/09/2019). Puluhan pasang sapi ikut dalam kontes tersebut.
“Sape Sonok merupakan tradisi turun temurun puluhan tahun di pulau madura ini, agar tetap dilestarikan,” kata Wakil Bupati Sumenep, Achmada Fauzi SH, saat membuka acara tersebut.
Dia memaparkan, Sape Sonok salah satu budaya dan tradisi yang luar biasa bagi masyarakat. Seperti halnya juaga kerapan sapi juga menjadi lambang kekuatan kecepatan, sedangkan sape sonok melambangkan kreatifitas seni masyarakat madura.
“Sape Sonok yang ada hanya di Madura khususnya kabupaten Sumenep ini,” ungkapnya.
Lanjut politisi PDI Perjungan ini, ada beberapa alasan tentang keberadaan sape sonok, untuk menguatkan interaksi sosial masyarakat bisa berkumpul untuk menyaksikan keindahan sapinya.
“Sape Sonok memperbanyak pilihan wisata, sebab sumenep memiliki banyak ragam wisata baik alam, kuliner, sejarah dan tradisi sehingga bisa menjadi alternatif bagi pecinta wisata,” ucapnya.
Sementara, yang mengikuti kontes sape sonok sebanyak 60 pasang sapi betina yang digelar Pemeritah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.
Pelaksanaan kontes sape sonok itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kunjungan Wisata Sumenep (Visit Sumenep) 2019. (nz/yt)