Madurazone.co, Sumenep – Istilah Tembakau sebagai “daun emas” tampaknya tak berlaku tahun ini. Sebab, banyak tembakau petani yang masih menumpuk di rumahnya, tak terjual karena tak ada yang membeli.
Akibatnya, petani mulai was-was khawatir tak bisa terjual. Sebab, pedagang yang datang ke rumah-rumah petani juga tak seberapa. Informasinya, Kalaupun ada, itupun membeli dengan harga yang tak biasanya, di bawah harga standar pabrikan.
Informasi di lapangan, petani sudah banyak melakukan panen -yang katanya-si daun emas itu. Sangat jarang tembakau petani laku di sawah atau tegalan. Rata-rata harus mengeringkan sendiri, setelah itu tak laku. Terpaksa harus ditumpuk di rumah masing-masing.
“Sudah lama panen, dan ini juga sudah kering. Tapi, juga laku sebab pedagang sekarang sangat sedikit yang turun membeli ke petani, ” kata Li, salah satunya petani asal Lenteng.
Dia menuturkan, pihaknya sudah mengeluarkan modal cukup besar, dengan harapan bisa laku, minimal sama dengan tahun sebelumnya. “Ini kemana para pedagang tembakau. Apa gudang belum buka, kata sudah buka, ” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan Salamet. Pihaknya meminta pemerintah ambil bagian agar tembakau petani bisa terjual habis dengan harga maksimal. “Pemerintah bisa ambil bagian, peduli terhadap masyarakat agar bisa terjual, ” ungkapnya.
Sementara Kepala Dispertahorbun Sumenep Arif Firmanto menyatakan dalam pesan WA kepada media ini beberapa waktu lalu jika tembakau masyarakat akan terbeli semua. Asalkan tidak baru tanam sekarang. “Beberapa waktu lalu perwakilan gudang sudah dipanggil bupati terkait ini, ” katanya. (nz/yt)