Madurazone.co, Sumenep – Berbagai kegiatan dilakukan Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur dalam memeriahkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74. Salah satunya dengan menggelar tasyakuran HUT RI ke 74 di depan masjid agung Jum’at malam (16/8/2019).
Hadir Bupati Sumenep, Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si, Ketua TP PKK Nur Fitriyana Busyro, Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, SH Ketua GOW Nia Kurnia Fauzi, Sekdakab Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, M.Si, Kapolres Sumenep, AKBP. Muslimin, S.Ik, Dandim Sumenep, Letkol. Inf. Ato Sudiatna.
Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, Pimpinan OPD dan Camat serta masyarakat hadir pada kesempatan itu. Kegiatan tersebut berlangsung semarak dan penuh khidmat. Acara ini juga menghadirkan penceramah KH. Abdul Hamid Mannan Munif.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si dalam sambutannya menjelaskan, masyarakat Sumenep hendaknya tidak lelah untuk selalu merawat NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Karena NKRI adalah hasil perjuangan para pendiri bangsa ini.
“Rawat dengan baik, Hindari perpecahan yang bisa menyebabkan kehancuran bangsa,” katanya.
Untuk itu, sambung dia, spirit kebangsaan membangun nasionalisma harus tertanam dengan baik. Apalagi di era digital saat ini, tantangannya semakin pesat terutama trans-ideologi yang begitu mudah diakses. “Memupuk cinta tanah air dalam menjaga ancaman Radikalisme perlu terjaga dengan baik, ” tuturnya.
Sebab, menurut mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode, sejumlah bangsa terdahulu runtuh disebabkan terjadi perpecahan internal dalam sistem kepemerintahannya.
“Sejarah Majapahit yang hampir menguasai nusantara hanya berkuasa selama 207 tahun. Ada juga Kesultanan Demak yang hampir menguasai seluruh pulau jawa hanya berkuasa 79 tahun. Kedua kerajaan itu runtuh karena terjadi perpecahan dan rebutan kekuasaan di internal kepemerintahannya,” tukasnya. (nz/yt)