Madurazone.co, Sumenep – Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, pengawasan pelaksaan kegiatan melalui dana APBN itu dipastikan akan lebih ketat.
Sebab, dalam perencanaan hinggga pelaksanaan, Instansi pimpinan Bambang Irianto ini memastikan akan menggandeng penegak hukum. Disdik akan menggandeng kejaksaan negeri (Kejari) dan Polres Sumenep. Hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas pekerjaan oleh penerima manfaat.
Kepala Disdik Sumenep Bambang Irianto menjelaskan, dalam pelaksanaan DAK tahun ini sengak menggandeng kejaksaan dan kepolisian. Hal ini dilakukan agar pelaksanaanya tepat sasaran dan tepat guna. “Setidaknya ini bagian menjaga pekerjaan sesuai peruntukannya, ” katanya.
Bahkan, sambung dia, pihaknya juga sudah melakukam sosialisasi kepada calon penerima. Dan, dalam pelaksanaanya, pihaknya juga mendatangkan tim kejari. “Setidaknya mereka paham, mana yang harus dihindari dan dimaksimalkan. Intinya, pengawasan tak hanya dilakukan disdik, tapi kejari dan kepolisian, ” ungkapnya.
Tidak hanya itu, terang dia, pihaknya juga menggandeng Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya dalam konstruksinya. Sehingga, outpun dari pekerjaan dipastikan akan lebih berkualitas, karena dikawal oleh tim yang memang sesuai spesifikasinya.
Menurut mantan Kabag Umum Setkab Sumenep ini, pihaknya tidak mau main-main dalam pekerjaan DAK ini. Sehingga, pengawasannya harus dilakukan berlapis. “Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawasi pekerjaan DAK ini, ” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya meminta semua penerima untuk melaksanakan sesuai juknis dan RAB yang sudah direncanakan. “Jangan sampai melenceng dari ketentuan. Ini dana negara harus betul dimaksimalkan, ” tukasnya. (nz/yt)