Madurazone.co, Sumenep – Upaya Pembinaan kepada atlet pencak silat terus dilakukan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Madura, Jawa Timur. Salah satunya, dengan menggelar festival pencak silat tradisional sejak 30 November sampai 1 Desember 2018.
Kegiatan ini diikuti sejumlah perkumpulan dan perguruan silat yang ada di kabupaten ujung timur pulau Madura ini. Sementara penampilan itu dinilai oleh satu wasit juri profesional. Satu wasit juri dari Jawa Timur asal Sumenep dan satu lagi tingkat Nasional daei Jakarta.
Kegiatan festival pencak silat tradisional berlangsung semarak dan meriah di lapangan Kesenian Sumenep. Kegiatan ini dibuka dengan ditandai pemukulan gong oleh Sekdakab Edy Rasyadi, didampingi Kepala Disparbudpora Sufiyanto, Kabid Pemuda Moh. Iksan dan lainnya. Acara ini bekerjasama dengan IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) Sumenep.
Kabid Pemuda dan Olahraga Moh. Iksan menjelaskan, kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam melestarikan dan mengembangkan pencak silat di bumi Sumekar ini. “Ini warisan bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan di Sumenep, “ujarnya.
Selain itu, sambung dia, kegiatan ini juga dalam rangka bertukar pikiran tentang pengetahuan pencak silat. Selain itu, kegiatan ini juga diperuntukkan untuk membangun silaturrahim antara perguruan silat di Kabupaten yang dikenal dengan kerisnya ini. “Kami harap ini akan menjadi ajang keakraban antar perguruan, ” tutur wakil Ketua PCNU Sumenep ini.
Mantan Ketua LP Maarif ini menegaskan, kegiatan ini juga bisa dijadikan ajang memperingati sumpah pemuda. Sementara pesertanya adalah ganda atau berpasangan, dengan diiringi musik tradisional. “Ada dari IPSI usia 14 – 21 tahun. Sementara pencat silat tradisional itu dari 21 tahun ke atas. Alhamdulillah kegiatan sukses, ” ungkapnya.
Sekdakab Sumenep Edy Rasyadi mengucapkan selamat mengikuti festival pencak silat ini. Pihaknya meminta untuk menjunjung sportivitas dalam bertanding. “Jangan hanya sekadar berpikir menang saja. Melainkan melestarikan budayanya, ” tukasnya.
Mantan Kepala Dinas PU Bina Marga ini mengungkapkan, pencak silat ini mengandung filosofi hidup. Sebab, di sana diajarkan tentang konsentrasi, konsistensi, kearifan dan kekuatan. “Maka dari itu pencak silat harus disosialisasikan, termasuk di lingkungan keluarga, ” tukasnya. (nz/yt)