Dewan Tuding Perencanaan Drainase Kali Patrean Janggal

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Perencanaan pada pekerjaan dua drainase menuju Kali Patrian di Desa Pangarangan, Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai janggal. Sebab, perencanaan yang dilakukan kurang tepat, sehingga terancam tak bisa memberikan manfaat maksimal.

Hal tersebut disampaikan anggota komisi III DPRD Sumenep H. Joni Widarso. Salah satu indikasinya, elevasi (tinggi muka tanah) dalam drainase lebih rendah dari Kali Patrian. Sehingga, air dari saluran itu tidak masuk ke Kali tersebut. “Bahkan, bisa saja jika pasang, air dari Kali akan masuk ke drainase, ” katanya.

Muat Lebih

Menurut Wiwid -sapaan akrab Joni Widarso- azas manfaat untuk menampung air ke Kali Patrian bisa saja tidak terlaksana. Sebab, air yang di Kali akan kembali lagi ke saluran. “Kecuali ada pengerukan sungai. Ini harus dilakukan instansi terkait, ” ucapnya dengan nada serius.

IMG-20181003-WA0024

Politisi Gerindra ini mengungkapkan, hal ini terjadi lantaran perencanaan tidak dilakukan secara matang. Misalnya, pengukuran untuk elevasi itu dilakukan dari depan, bukan ujung. “Otomatis, tidak selaras dengan Kali. Ia ada di bawah Kali Patrian. Dari mana perencanaanya ini, ” tuturnya.

Nah, jika begitu, maka proyek tersebut bisa saja disebut sebagai gagal perencanaan. Otomatis, pihaknya memprediksi tidak akan mampu mengurangi debit air hujan sebagai diproyeksikan. ” Sehingga, anggaran akan menjadi sia-sia. Azas manfaatnya sangat minim, ” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya meminta untuk dilakukan evaluasi atas pekerjaan itu. Proyek tersebut jangan hanya dijadikan formalitas belaka, melainkan perencanaan yang baik. “Kita akan minta ke ketua komisi untuk mengevalusi. Bahkan, perlu mempertimbangkan anggaran berikutnya, ” tuturnya.

Drainase Kali Patrian ini direncanakan akan dijadikan solusi mengurangi genangan air perkotaan. Ini melalui APBD Sumenep lebih dari Rp 3 Miliar. Namun, perencanaanya dipertanyakan dewan.

Sementara itu, Kabid Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Sutrisno membantah soal tudingan dimaksud. Perencanaan sudah dilakukan secara tepat dan benar. “Itu sudah benar. Sudah dilakukan melalui kajian teknis, ” ungkapnya.

Tris -sapaan Sutrisno – air tetap akan mengalir ke timur. Apalagi, nanti akan disiapkan pompa di 2019, sehingga ketika pasang maka akan disedot oleh pompa. “Jadi, perencanaan itu tidak asal-asalan, kami melakukan sesuai dengam prosedur, ” tuturnya.

Memang, terang dia, pihaknya akan mengeruk lagi sebelah timur sedalam 75 centimeter lagi. “Pasti akan mengurang genangan air. Lihat saja nanti kalau sudah masuk musim penghujan, ” tuturnya. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.