Prestisius!.. Dispertahorbun Sumenep Jadi Jujugan “Belajar” Penerapan Kartu Tani di Jatim

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Prestasi membanggakan patut disematkan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebab, instansi pimpinan Bambang Heriyanto ini menjadi jujugan instansi yang sama di Jatim.

Buktinya, Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan Dispertahotbun, Arif Firmanto S.TP.M.Si, ditunjuk sebagai pemateri dalam pertemuan Evaluasi dan Penerapan Kartu Tani se Jatim, di Malang, Kamis (27/9/2018). Dia didaulat sebagai narasumber oleh Dinas Pertanian Jatim.

Muat Lebih

Menjadi pemateri menjadi bukan hal baru, sebab sebelumnya Kabid Muda ini juga pernah ditunjuk sebagai pemateri dalam kegiatan koordinasi pembinaan Lahan Pertanian Berkelanjutan (LP2B), di Ruang Sidang Oryza Sativa Disperta dan Ketahanan Pangan Jawa Timur.

Fakta ini menunjukkan jika dispertahorbun terbilang sukses menerapkan kartu dam melakukan LP2B. Bahkan, menjadi jujugan di Jatim. Terbuktj, sering menjadi lokasi studi banding. Misalnya, yang pernah belajar di Sumenep ada Kabupaten Probolinggo, Bondowoso dan Sidoarjo. 2 Oktober mendatang Kabupaten Ngawi juga akan “belajar” di kota gerbang salam ini.

IMG_20180928_160848

Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan, Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto S.TP.M.Si merasa bangga dam bersyukur karena terpilih menjadi narasumber dalam peningkatan pertanian dan kartu tani. Bahkan, ini sudah kali ketiga dispertahorbun diberi kepercayaan.

“Ini menandakan jika Sumenep lebih baik dari Kabupaten lain di Jatim. Dan, insya Allah akan berdampak pada membaiknya pertanian, termasuk kartu tani ke depan, ” katanya.

Dengan penunjukan itu, menandakan jika Sumenep masih dianggap kredibel di bidang Pertanian oleh Provinsi. Sehingga, harus dijaga dan dilakukan secara total. Apalagi, yang menjadi peserta adalah petugas dan pejabat Pertanian se Jatim.

“Tapi, alhamdulillah bisa menyampaikan materi dengan baik berkat dukungan dan bimbingan dari Bapak Kadis. Dimana selalu mensupport untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki SDM. Ini hasil yang kami berikan, ” ucapnya.

Arif Firmanto menambahkan, Penerapan Kartu Tani di Sumenep sudah dilaunching pada 6 Juni 2017 lalu. Lunching itu dilakukan oleh menteri Pertanian dan Menteri BUMN. “Kartu Tani ini untuk alat penebusan pupuk bersubsidi dan alat penjamin ketepatan sasaran dalam penyaluran Pupuk bersubsidi. Ini sudah diapresiasi sejumlah pihak, ” ungkapnya.

Menurut Arif Firmanto, “Pujian” itu salah satunya datang dari Litbang KPK. Bahkan, keberadaan kartu tani dijadikan Pilot Project Program Kartu Tani mulai dari Kementerian Pertanian Pusat, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Pokja 7 Bidang Pupuk Bersubsidi, Komisaris Utama Pupuk Kaltim dan Bapak Uray Kasubdit Pupuk dan Pestisida.

“Pernyataan itu bukan sembarangan. Melainkan dari hasil monev di Sumenep. Bahkan, Indonesia yang telah melaksanakan penebusan pupuk bersubsidi secara konsisten hanya dua. Kabupaten Sumenep Prov Jatim dan Kabuoaten Ciamis Jawa Barat,” tuturnya.

Kendati demikian, ke depan mulai bulan Oktober penagihan dari Distributor dan Produsen ke Pemerintah, hanya dilakukan dengan melalui data dashboard saja, tidak lagi ada Laporan F6, Log book, BAST, Berita Acara Verval dan Surat Pernyataan.

“Dalam pelaksanaannya, tidak akan sulit dan tidak banyak berkas. Ini yang akan membedakan dengan Kabupaten/Kota Lain se-Indonesia. Kesuksesan ini juga tidak terlepas dari dukunganKios Pengecer selaku Agen 46 Laku Pandai dan Distributor selaku Pembina Kios, serta BNI dan Tim sr KP3,” tukasnya. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.