Madurazone.co, Sumenep – Ribuan Tenaga Honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melakukan demo, Kamis (20/9/2018). Mereka meminta penundaan rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018.
Aksi tersebut dimulai dari taman Adipura. Mereka langsung menuju kantor bupati Sumenep dengan cara berjalan, dan kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD setempat. Di dua tempat itu mereka melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa sejumlah poster yang intinya meminta perhatian nasib honorer K2.
Abd. Rahman, Korlap Aksi menjelaskan, aksi yang digelar itu untuk memperjuangkan nasib honorer K2 di Sumenep. Bupati, wabup, sekda serta pemangku kebijakan untuk mendukung honorer K2. “Setidaknya dipercepat diangkat menjadi CPNS, ” katanya kepada media.
Selain itu, pihaknya juga meminta pencabutan permenPAN RB nomor 36,37 tahun 2018. Termasuk, meminta bupati dan wabup memerhatikan kesejahteraan mereka. Di mana selama ini mereka hanya mendapatkan jatah Rp 350 ribu per bulan. Sehingga, dinilai belum layak.
“Kami nilai ini belum layak kesejahteraan yang kami terima. Maka upah yang layak menjadi tuntutan kami. Apalagi, sudah mengabdi cukup lama, ” ungkapnya.
Soal permintaan penundaan Tes CPNS, Rahman menegaskan, pihaknya tidak mau ada rekruitmen jalur umum, melainkan honorer K2 langsunh diangkat menjadi abdi negara. Sebab, sudah banyak yang terkendala usia. “Usia kami sudah banyak diatas 35, tidak bisa ikut tes. Nah, usia menjadi masalah bagi kami, ” tuturnya.
Sekdakab Edy Rasyadi menjelaskan, usulan pengangkatan Honorer K2 secara langsung sudah disampaikan ke MenpanRB, dan mungkin masih dalam kajian.
“Sudah kita usulkan untuk honorer K2 diangkat langsung sebagai PMS tanpa tes, mungkin masih jadi kajian di MenpanRB,” katanya di hadapan ribuan demonstran. (nz/yt)
