Madurazone.co, Sumenep – Tingginya biaya Penerangan Jalan Umum (PJU) di Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menjadi bola liar. Biaya yang dikeluarkan melalui APBD Kota Sumekar itu diminta dilakukan audit, supaya ada kepastian.
Sebab, anggaran Rp 1,5 miliar yang menjadi beban daerah dinilai cukup besar. Bahkan, aktifis meminta untuk dilakukan penelusuran, sebab banyak PJU yang diduga mati. “Makanya, audit atas anggaran yang dikeluarkan negara itu cukup penting, ” kata Advokat dari LBH Bhakti Keadilan, Syafrawi.
Itu dilakukan, sambung dia, agar tercipta transparansi dan akuntabilitas anggaran yang digunakan. “Hasil audit itu nanti akan mementahkan persepsi orang. Utamanya terkait kecurigaan atas pembayaran yang cukup tinggi hingga Rp 1,5 miliar per bulan, ” ujarnya.
Namun, menurut mantan aktifis HMI malang ini, pihaknya mengaku wajar jika banyak pihak yang mencurigai biaya PJU ini. Sebab, anggarannya tidak sedikit. “Bayangkan, jika 1,5 miliar per bulan, dalam setahun hanya tinggal dikalikan saja, ” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya tetap meminta untuk dilakukan audit, baik oleh lembaga auditor negara maupun lembaga independen. ” Itu harus dilakukan supaya spekulasi tidak menjadi bola liar. Setidaknya anggaran yang dipakai bisa dipertanggungjawabkan, ” tukasnya.
Beberapa waktu lalu, Kabid Pengembangan dan Keselamatan, Dishub Sumenep, Edy Purwanto menjelaskan, jika pihaknya mengeluarkan biaya PJU setiap bulannya mencapai Rp 1,5 miliar. Angka itu sudah dinilai lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,8 miliar. (nz/yt)