Madurazone.co, Sumenep – Sedikitnya 95 desa di Sumenep, Madura, Jawa Timur belum mencairkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap pertama. Itu lantaran sejumlah desa belum menyesuaikan terhadap perubahan sistem dan belum selesainya APBDes.
Dengan begitu, desa yang mencairkan sebanyak 235. Jadi, sudah cukup banyak desa yang mengucurkan dana dimaksud. “Hingga pertengahan Juni sebanyak 235 deaa yang mengajukan pencairan DD-ADD tahap pertama,” kata A. Masuni, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep.
Salah satu kendanya, sambung dia, desa belum menyelesaikan APBDes. “Sisanya sebanyak 95 belum mengajukan pencairan. Kami sudah wanti-wanti supaya diselesaikan APBDes nya dan mengajukan pencairan,” jelasnya kepada Kabar Madura.
Selain itu, menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik), mulai tahun ini pemerintah daerah menggunakan sistem aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes), mulai dari perencanaan penggunaan DD, penatausahaan, hingga pada pertanggungjawaban DD dan ADD harus melalui aplikasi siskeudes.
Dikatakan, desa yang belum menyelesaikan APBDes itu tidak hanya di daerah kepulauan, di daratan juga ada.
Bagi desa yang tidak segera menyelesaikan, dimungkinkan akan menjadi cacatan khusus bagi pemerintah daerah kedepan. “Awal Juli akan kami keluarkan tahap kedua bagi desa yang laporan pertanggungjabannya sudah selesai tahap pertamanya. Bagi desa yang belum mencairkan tahap pertama, maka akan tertinggal dan ini akan menjadi perhatian pemerintah,” tukasnya. (nz/yt)
