Madurazone.co, Sumenep – PAD (Pendapatan Asli Daerah) Sumenep, Madura, Jawa Timur dinilai stagnan. Bahkan, ada lima OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di bawah naungan pemkab yang tidak mencapai target.
“PAD kita selama ini stagnan dengan sektor pendapatan yang sama. Sehingga, peningkatan PAD tidak ada. Ini lantaran tidak ada onovasi untuk mendongkrak PAD kita, ” kata Moh. Subaidi, anggota pansus LKPJ.
Dia menjelaskan, harusnya ada terobosan inovasi yang bisa dilakukan, seban potensi Sumenep cukup besar, mulai dari Sektor SDA maupun yang lainnya. “Jadi, seharusnya ada inovasi yang memafaatkan SDA, agar pendapatan besar, ” ujarnya.
Menurut politisi PPP ini, APBD Sumenep mencapai Rp 2,2 triliun, sementara PAD tidak sampai 200 juta. “Jadi, ini diperlukan adanya inovasi bagaimana mendongkrak perekonomian, coba serius menggarap semua sektor, termasuk wisata, ” kata Abrari Alzael, anggota pansus lain.
Berkaitan stagnnya PAD ini terungkap saat pansus LKPJ (Laporan Keterangan Pertannggungjawaban) bupati. Bahkan, sekretaris Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Imam Sukandi terkesan “dihakimi” anggota dewan.
Bahkan, setiap pernyataanya selalu dikritik oleh ketua Pansus Darul Hasyim Fath dan sejumlah anggota. Sebab, semua jawaban tersebut dinilai abuse atau mengaburkan jawaban atas pernyataan anggota dewan.
“Yang jelas, kami terus berupaya untuk menggerakkan PAD dengan menggarap potensi yang ada, ” kata Imam Sukandi, dalam penjelasan singkat yang kemudian dibantah ketua pansus. (nz/yt)