Madurazone.co, Sumenep – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur Dr. KH A. Busyro Karim meminta pengusaha untuk berinvestasi di kota Sumekar. Sebab, kabupaten ujung timur pulau Madura ini memiliki potensi yang luar biasa dan bisa digarap.
Hal tersebut disampaikan bupati Sumenep dalam acara gethering media dan pelaku usaha pariwisata Indonesia, Sabtu (14/4/2018) malam. Orang nomor satu ini berusaha memikat sejumlah pengusaha, khususnya yang tergabung di Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas).
Selain itu, suami Nur Fitriyana Busyro Karim sejumlah destinasi wisata yang bisa digarap oleh pengusaha. Dia mempromosikan satu persatu keunggulan destinasi wisata daerahnya yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Misalnya, wisata kesehatan Giliyang. Pulau ini memiliki kadar oksigen terbaik di dunia setelah Yordania.
“Kadar oksigen di pulau Giliyang mencapai 21,5 persen, dan ini terbaik kedua dunia setelah Yordania, di sana akan banyak kita temui penduduk yang berusia di atas 100 tahun masih sehat dan bugar,” tururnya dihadapan para pengusaha pariwisara yang tergabung dalam Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Pusat.
Bupati dua periode ini
berharap Japnas dapat melakukan investasi di Sumenep sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan program yang sudah menjadi target pemerintah Kabupaten Sumenep. Dengan demikian Kabupaten Sumenep akan lebih maju kedepannya.
“Sumenep sedang gencar mengembangkan dunia pariwisata. Banyak peluang yang bisa dilakukan oleh swasta disini, untuk itulah jangan ragu lagi dalam berinvestasi di Sumenep,” kata Bupati sambil memaparkan potensi sejumlah wisata Sumenep lainnya.
Busyro mejelaskan, Sumenep tidak kalah dengan daerah lain. Selain wisata pulau kesehatan (Giliyang) yang tidak ada di daerah lain, yakni potensi wisata sejarah, religi, wisata alam. Seperti Lombang, Slopeng, Gili Labak, Pantai Sembilan di Giligenting, Museum Keraton Sumenep, serta kerajinan keris, kerajinan batik serta topeng dan seni budaya yang dimiliki Sumenep seperti kerapan sapi yang sudah mendunia.
“Kalau ingin tahu Madura yang sebenarnya ya ke Sumenep. Warga Sumenep memegang filosofi Bapa’ Bhabbhu’ Ghuru Rato. Menghormati orang tua, guru dan raja (pemerintahan). Itu yang dipegang dalam kehidupan masyarakat Sumenep,” tuturnya.
“Bisa dibuktikan kesopanan orang Sumenep dan silahkan nanti jalan-jalan. Pasti warga Sumenep berbeda dengan daerah lain, selain ramah warga kami juga murah senyum,” urai Busyro dengan candaan khasnya.
Bahkan, Japnas Pusat telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) dengan Pemkab Sumenep pada sore harinya. Mou itu dilakukan antara bupati dan ketua Japnas Pusat Bayu Priawan Djokosoetomo. (nz/yt)