Madurazone.co, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrembangkab), di Pendapa, Senin (12/3/2018). Pembukaan secara simbolis dilakukan oleh bupati Dr. KH. A. Busyro Karim.
Pada kesempatan itu hadir Wakil Bupati Achmad Fauzi, Pj Sekda R Idris, Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma, Kajari, Kapolres dan Dandim Sumenep. Pihak Bakorwil Madura, Perwakilan Bappeda Provinsi juga tampak hadir. Tak terkecuali pimpinan OPD (Organisasi Perangkay Daerah) dan camat.
Dalam sambutannya, bupati Sumenep Dr. A. Busyro Karim meminta sejumlah pimpinan OPD, pejabat dan ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk bekerja keras mensukseskan program pemerintah. Sebab, banyak target yang ingin dicapai, baik peningkatan SDM maupun infslrstruktur dan bidang lainnya.
“Semua Pimpinan OPD harus bekerja keras. Apabila tidak mampu maka tinggal mengundurkan diri. Intinya, harus berupaya untuk mensukseskan program perioritas, ” katanya.
Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini menuturkan, menegaskan salah satu upaya yang dilakukan peningkatan IPM (Indek Pembangunan Manusia). Sebab, indeks harus terus mengalami kenaikan. “Salah satunya menjadikan sekolah berkualitas, “ujarnya.
Sehingga, sambung dia, di masing-masing pusat kecamatan harus ada satu sekolah berkualitas yang bisa dijadikan pilot project. Tidak hanya pada kualitas siswanya, tapi pemenuhan Sarpras. “Harus ada semacam itu agar ada sekolah percontohan, ” tuturnya.
Selain itu, bupati juga menegaskan pada produktufitas pertanian. Sebab, 60 persen masyarakat Sumenep merupakan petani, maka harus menjadi perhatian. “Maka, tahun ini akan dibuat bagaimana hasil pertanian memiliki nilai tukar. Yakni, hasil panen bisa mencukupi kebutuhan, bahkan lebih, ” ungkapnya.
Bahkan, menurut Suami Nur Fitriyana ini, pihaknya juga sudah menggandeng tujuh investor untuk pengembangan. Dan, itu sudah dilakukan penandatangan MOU (Memorandum Of Understanding).
“Tinggal tindak lanjut, termasuk nanti di peternakan dan lainnya. Nah, semua itu harus intervensi program pemerintah. Dan, semua OPD harus bisa bekerjama memprogramkan mensukseskan dengan kerja keras, ” tukasnya. (nz/yt)