Madurazone.co, Sumenep – Keberhasilan kemitraan yang dibangun Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Jawa Timur, menjadi daya tarik negara luar. Terbukti, Senin (8/5/2017), perwakilan negara Nepal menggelar studi banding ke Dinas pimpinan Bambang Heriyanto ini.
Nepal yang diwakili lembaga Nepal Agricultural Market Developmen Program (NAMD) belajar tentang budidaya jagung. Sumenep dijadikan pilihan lantaran sukses budidaya jagung, utamanya membangun kemitraan dengan pihak swasta. Khusunya, dengan PT Bisma dalam memasarkan hasil pertanian.
Kepala Dispertahorbun Bambang Heriyanto melalui Kabid Sarpras dan Penyuluhan Arif Firmanto menjelaskan, sebelum Nepal studi banding ke Sumenep, sudah ada negara lain yang juga studi banding, yakni Bangladesh. Sumenep dianggap berhasil di dalam budidaya Jagung.
“Ini berkat kerja keras Kepala Dinas. Jadi, patut diapresiasi. Sebab, sudah berhasil membangun kemitraan dengan PT Bisma untuk mendukung petani Indonesia, ” katanya.
Arif mengungkapkan, pihaknya sudah sukses membangun kemitraan dengan tiga instansi. Yakni, Dinas, PT Bisma dan Produsen Swasta Asia Guot Asti. “Keberhasilan ini dianggap sebagai prestasi bagi negara nepal. Sehingga, bisa melakukan studi banding ke Dispertahorbun, ” ungkapnya.
Arif mengungkapkan, kepala dinas memang bekerja keras tidak hanya pada program pemerintah yang sudah pasti jalan. Namun, yang susah menggaet pihak di luar pemerintah. “Jadi, terobosan yang memang luar biasa. Diluar program pemerintah sudah digarap kurang lebih 50 hektar. Ini prestasi yang patut diapresiasi semua pihak, ” ungkapnya.
Dia menuturkan, pihaknya juga berhasil membangun kerjasama dengan perbankan. Itu dilakukan untuk membiayai agro input. Perbankan yang sudah bekerjasama adalah BRI, BNI dan BPRS Bhakti Sumekar. Apalagi didukung oleh PT. Bisi dan PT. Pioner, apalagi di tambah lagi PT. Asti dan Bisinta, ini yang menjadi acuan Negara Nipal dan Banglades bisa tertarik.
Selain itu juga para pembeli ( Ofteker) bisa berkomunikasi langsung dengan PT.Bisma, Caffa Camfid, atau pakan ternak Dian Malindo. ” Mencetak 50ribu hektar itu yang akan dibiayai oleh PERBANKAN, dan hasilnya akan di ambil oleh Ofteker pembeli pakan ternak Malindo dam PT. Caffo Camfid,” tukasnya. (nz/yt)