Madurazone.co, Sumenep – Perusahaan Daerah (PD) Sumekar milik pemkab Sumenep, Madura Jawa Timur selama ini dinyatakan sebagai salah satu BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang tidak sehat. Sebab, perusahaan ini setiap tahunnya mengalami kerugian, sehingga tidak bisa menyumbang ke PAD (pendapatan asli daerah).
Anehnya, belakangan ini PD Sumekar memiliki aset seluas lima hektar di Desa Pagerungan Besar. Hanya saja, pengelolaan lahan sebanyak itu masih simpang siur. Ada yang menyatakan lahan tersebut tidak dikelola, sehingga menjadi lahan mati, dan ada pula yang menyatakan kalau lahan itu disewakan.
Direktur PD Sumekar KH. Darwies Maszar mengakui jika PD Sumekar memiliki aset berupa lahan sebanyak lima hektar itu. Hanya saja, pihaknya juga belum bisa mengonfirmasi terlalu jauh terkait aset itu. “Aset berupa lahan itu, masih kami dalam dengan mempelajari berkas-berkas yang sudah ada,” ungkapnya.
Sehingga, sambung mantan anggota DPRD Jatim ini, pihaknya belum bisa memastikan atas lahan itu. “Intinya kami masih mempelajari. Apakah dibiarkan mati lahan itu, atau disewakan. Namun, Kabarnya lahan itu disewakan. Hanya saja, kami masih mencari data, apakah masuk ke pendapatan perusahaan atau tidak, masih kita lacak,” ungkapnya.
Darwies menuturkan, memang dari sisi neraca PD Sumekar mengalami kerugian. Kerugian itu terjadi sejak 2011 lalu, jadi ada sekitar enam tahun berjalan. “Meski mengalami kerugian bukan lantas harus ditutup, tapi kami akan berusaha membangun bisnis lain untuk menghasilkan profit lebih. Kami optimis akan berubah,” ucapnya. (nr/yt)
