Madurazone.co, Sumenep – Upaya RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk berinovasi dalam pelayanan terwujud. Buktinya, rumah sakit pelat merah ini mendapatkan piagam penghargaan dari Gubernur Jatim bidang Inovasi Pelayanan Publik 2016.
Penghargaan itu diterima langsung oleh bupati Sumenep A. Busyro Karim, di gedung Grahadi Surabaya. Penghargaan ini dinilai cukup membanggakan bagi rumah sakit pimpinan dr. Fitril Akbar itu. Sebab, dengan begitu pelayanan RSUD dr. Moh. Anwar semakin mantap dan cukup positif penilaiannya.
Penghargaan tersebut mendapatkan apresiasi luar biasa dari bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, M.Si. Busyro menilai prestasi yang diraih Sumenep sebagai wujud keberhasilan dalam pelayanan, khususnya bidang Inovasi pelayanan publik. “Ini patut diapresiasi dan sangat dibanggakan dengan prestasi yang diperoleh RSUD dr. Moh. Anwar ini,” katanya.
Menurut bupati, penghargaan menjadi luar biasa karena harus bersaing dengan ketat dengan sejumlah kabupaten /kota se Jawa Timur. “Ini untuk masyarakat Sumenep, Alhamdulillah. Terima kasih kepada semua tim yang sudah bekerja keras membantu penilaian hingga mendapatkan piagam,” kata Bupati.
Kendati demikian, prestasi yang diraih itu menjadi cambuk bagi rumah sakit agar lebih baik lagi ke depan. Meningkatkan pelayanan secara profesional dan proporsional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ke depan harus lebih baik,” ujarnya.
Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dr. Fitril Akbar menerangkan, penilaian provinsi dilakukan secara bertahap sejak Januari. Penilaian itu dilakukan dengan perangkat lunak dan keras. “Perangkat lunak itu meliputi pengoperasian Sumberdaya manusia (SDM), sistem dan jaringan. Sedangkan yang bersifat keras diantaranya yang berhubungan dengan IT, terkait ketersediaan program inovasi pelayanan publik di RSUD,” ungkapnya.
Dia menuturkan, semua yang berkaitan dengan pelayanan tidak luput dari pantauan penilaian. Termasuk ruang pulsa. “Dari semua penilaian yang dilakukan ternyata bisa masuk nominal 10 terbaik pelayanan publik. Ini patut diapresiasi,” tuturnya. (nr/red)