Madurazone.co, Sumenep – Apes bagi SL Anak Baru Gede (ABG), warga Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur. Siswi kelas VIII salah satu SMP ini menjadi korban perbuatan asusila bapak tirinya JP, 32 sejak masih duduk di bangku kelas III SD.
Penuturan dari ibu korban A, 29, menjelaskan, SL sudah sering disetubuhi ayah tirinya. Bahkan, sejak masih berusia 7 tahun, semasa masih duduk di bangku SD. Perbuatan bejat sang ayah tiri itu tidak berhenti disitu. Sebab, hingga anaknya berusia 15 tahun perbuatan itu terus dilakukan.
“Jadi, diluar sepengetahauan saya anak disetubuhi oleh ayahnya. Bisa dibilang bekali-kali melayani syahwat sang ayah tiri. Itu dilakukan saat saya tidak ada di rumah atau saya sedang terlelap tidur,” kata sang Ibu menceritakan kepada sejumlah wartawan.
Dia mengungkapkan, anaknya terkadang disetubuhi di kamar, depan TV, bahkan kadangkala dilakukan ditempat salat. “Bayangkan sejak masih SD hingga sekarang kelas III SMP, disetubuhi Bapak Tirinya. Jadi, sekitar 8 tahun diajak tidur sama Bapak Tirinya,” ucapnya.
Menurut Ibu satu anak ini, kejadian bejat itu terungkap saat sang anak keluar rumah sampai larut malam ketika nonton perayaan hari jadi Sumenep yang ke 747 tahun beberapa waktu lalu.
“Anak saya keluar bersama pacarnya untuk nonton hiburan tong-tong, namun karena sampai malam belum juga pulang, terlihat bentuk kekesalan seperti rasa cemburu dari suami saya,” ujar perempuan kelahiran 1987 ini.
“Nah, dari sanalah, setelah anak saya pulang, suami saya memarahi sampai menyiram kepalanya dengan kuah rujak, bahkan sampai menamparnya,” jelasnya.
Perlakuan terhadap anaknya itu dianggapnya tidak wajar, karena tindakan itu dinilai berlebihan. “Saat suami saya sedang keluar, saya coba dekati anak saya untuk menceritakan apa sebenarnya yang terjadi, karena suaminya marah berlebihan,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Ternyata anaknya mengaku jika telah disetubuhi berkali-kali oleh bapak tirinya sejak masih berusia 7 tahun hingga usia 15 tahun.
“Meskipun saya dimarahi bahkan dibunuh oleh ayah saya rela, ketimbang berdosa terus menerus kepada ibu,” kata ibunya menirukan cerita sang anak.
Menurutnya kasus ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian. “Kami laporkan pada 1 November 2016 kemarin ke Polres Sumenep untuk bisa diproses secara hukum,” ujarnya. (yas/yt)