Madurazone.co, Sumenep – Perang terhadap bahaya Narkoba dan radikalisme didengungkan ratusan santri di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (10/10/2016). Pernyataan perang itu disampaikan dalam deklarasi santri Pelopor Anti Narkoba Dan Radikalisme di depan masjid Agung, Sumenep.
Ikrar perang terhadap narkoba dan radikalisme itu itu dibacakan KH. Imam Hasyim pengasuh PP Attaufiqiyah, Aeng Baje Raje. Dalam seruannya, pesantren menolak atas masuknya narkoba dan radikalisme. Sebab, keduanya berbahaya bagi kalangan santri.
“Ini kesempatan luar biasa agar narkoba tidak masuk ke dunia pesantren,dan kami siap adanya Deklarasi santri pelopor anti narkoba dan Radikalisme. Keduanya berbahaya, makanya harus dilawan”,kata Imam Hasyim.
Dalam kesempatan itu hadir Kapolres Sumenep AKBP Josep Ananta Pinora. Dandim 0826, Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma, Forum pimpinan Daerah, dan sejumlah pimpinan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Sumenep.
Kapolres Sumenep AKBP Josep Ananta Pinora, deklarasi sebagai upaya memberantas peredaran narkoba dan radikalisme, khususnya untuk pesantren. Sehingga, Sumenep bisa bersih dari keduanya. “Jadi, ini antisipasi dari kami agar narkoba dan radikalisme tidak mewabah di Sumenep,” katanya.
Perwira dengan dua melati di pundak ini mengungkapkan, apabila ada yang masih mengedarkan narkoba, apalagi sampai ada bandar. Maka, hendaknya dilaporkan ke pihak kepolisian. “Kalau memang ada informasi dari warga adanya peredaran, kami pasti akan langsung bertindak,” tukasnya. (yas/red)