Madurazone.co, Sumenep – Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) kembali menggelar aksi ke kantor dinas pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur Senin (3/10/2016). Mereka kembali menuding adanya Konspirasi dalam tender mebeler senilai Rp 18 miliyar.
Mereka melakukan orasi di depan kantor Disdik. Setelah beberapa menit melakukan orasi, mereka diterima kepala Disdik A. Shadik untuk melakukan audensi terkait mebeler tersebut. Dalam audensi itu juga hadir Kabag Pembangunan Agus Dwi Syahputra, termasuk PPK Moh. Iksan.
” Pengadaan mebeler untuk kepulauan sangat kami sayangkan. Sebab, kami menduga kuat ada permainan. Disdik ini memang gerbong maling,” kata Edi Junaidi sambil marah-marah dan kemudian berlalu dari Disdik.
Saat ini, sambung dia, pihaknya akan terus melakukan investasi terkait pengadaan mebeler. Termasuk, akan mendatangi rekanan di Surabaya. “Kami sudah tahu lokasinya. Nanti, lihat saja bagaimana kami sodorkan fakta kepada pihak terkait di Disdik ini. Apalagi, penjelasan LPSE dan Disdik kabur,” ujarnya.
Tidak hanya itu, setelah data utuh pihaknya akan langsung melaporkan kasus ini ke penegak hukum. Yakni, ke komisi pemberantasan korupsi (KPK). “Buat apa dibiarkan, akan kami laporkan ke penegak hukum, biar tidak bermain sembarangan terhadap yang negara,” tukasnya.
Sayangnya, Kepala Disdik A. Shadik enggan menanggapi masalah tersebut. Dia memilih bungkam terkait mebeler tersebut, dan kemudian berlalu dari kerumunan media. (yas/yt)