Madurazone.co, Sumenep – Sejumlah sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Madura, Jawa Timur masih krisis guru. Itu terjadi mulai dari jenjang paling bawah SD, SMP, hingga SMA. Kekurangan diakibatkan banyaknya guru purnatugas dan pindah tugas.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep M. Sadik, mengakui kekurangan guru di Sumenep. Padahal, dampaknya bisa menyebabkan menurunkan tingkat kualitas pendidikan di Sumenep. “Otomatis, kualitasnya mengurangi kalau tenaga pendidiknya kurang,” katanya.
Lebih lanjut Dia mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya mengajukan pengangkatan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) ke pusat untuk menutupi kekurangan guru tersebut,” saya telah mngajukan ke pusat, tapi sampai saat ini belum ada respon. Terpaksa sukwan yang ngajar,” ungkapnya.
Menurut Shadik, pihaknya tetap menggunakan tenaga honorer K2 di sekolah. Mereka mendapatkan honor dari APBD Sumenep, masing-masing Rp 250 ribu. “Selama belum ada pengangkatan, maka memberdayakan K2 yang sudah ada,” ucapnya.
Sayang, saat ditanya jumalah kekurangannya Sadik mengaku lupa, ” puluhan guru, detailnya nanti tanya ke bagian adminitrasi,” tunjuknya. (AL/yt)