Di Pilkada Sumenep, Duet Fauzi – Eva Representasi Nasionalis Religius?

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Spekulasi bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati (bacabup-bacawabup) ideal yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumenep, Madura, Jawa Timur terus bermunculan. Bahkan, mulai mengerucut kepada sejumlah nama “beken”.

Namun, sampai detik ini belum ada kepastian sejumlah nama yang beredar bakal maju di pesta lima tahunan ini. Sebab, belum partai politik (parpol) belum mengeluarkan rekomendasi kepada satu nama. Baru satu parpol yang sudah memastikan mengusung Achmad Fauzi dan Dewi Khalifah, yakni PDI Perjuangan. Sementara PKB baru mengeluarkan surat tugas kepada Fattah Jasin.

Muat Lebih

Dalam konteks Sumenep, pasangan ideal dan sesuai dengan kultur kota Sumekar ini adalah perpaduan Nasionalis Religius. Kalangan nasional bisa diwakili oleh pengusaha, birokrat, maupun parpol yang berhaluan kebangsaan. Sementara religius, lebih mengarah pada terma strata dan kultur sosial, yakni diwakili trah biru atau keturunan kyai yang biasanya memiliki haluan pesantren.

Dilihat dari komposisi ini, maka pasangan Achmad Fauzi dan Ny Hj. Dewi Khalifah bisa dikategorikan sebagai representasi Nasionalis religius. Achmad Fauzi adalah seorang Nasionalis, yang lahir sebagai pengusaha dan berkarir di Parpol dengan haluan kebangsaan, yakni PDI Perjuangan.

“Apabila dilihat dari sosok partai yang menaungi Achmad Fauzi sudah lazim diketahui berideologi Nasionalis. Tentu saja, menggerakkan raga dan hatinya pada nalar kebangsaan yang sangat kuat, ” kata Imam Hidayat, Pengamat Politik Sumenep.

Selain itu, sambung dia, wawasan tentang kebangsaan tentu menjadi barometer juga. Achmad Fauzi dalam setiap kesempatan selalu menyentil akan pentingnya menjaga nasionalisme. “Sebab, sikap nasionalisme tentu pembangunan bangsa dalam hal ini daerah akan menjadi skala perioritas. Pada akhirnya menjadi pemimpin berkarakter dan berintegritas, ” tuturnya.

Sedangkan sosok Ny H. Dewi Khalifah atau yang biasa dikenal dengan Ny Eva merupakan representasi religius. Dia merupakan tokoh perempuan yang lahir dari keluarga pesantren. Memiliki gen kultur biru masyarakat Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini. Tak hanya itu, Magister hukum itu juga aktifis perempuan dan Fatayat yang merupakan organisasi sayap NU.

“Perpaduan Achmad Fauzi dan Nyi Eva merupakan gabungan nasionalis religius. Kami kira pasangan itu sudah sangat ideal bagi masyarakat Sumenep, karena merepresentasikan kultur dan keinginan warga, ” ungkap Dosen Fisip Unija ini.

Otomatis, terang dia, tingkat penerimaan kepada paslon tersebut diprediksi akan semakin besar. Muaranya, pada tingkat elektabilitas yang juga bakal tinggi. (NZ/yt)

Pos terkait