Madurazone. SUMENEP – Masih adanya warga Sumenep, Madura, Jawa Timur yang belum memiliki rumah layak membuat bupati Achmad Fauzi Wongsojudo bergerak cepat. Bahkan, suami Nia Kurnia itu langsung turun ke lokasi setelah mendapatkan laporan warga.
Salah satunya, rumah miliki Misyati, 65, dan Sainal, 45, warga Kolor Kecamatan Kota. Dua orang tidur di rumah yang dinilai belum layak. Sehingga, diperlukan kepedulian pemerintah dalam memberikan tempat tinggal yang layak.
Informasinya, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu langsung meninjau rumah kedua orang itu untuk memastikan laporan ketidaklayakannya. Dan, langsung berdialog dengan pemilik rumah yang sudah lansia tersebut.
Setelah melakukan peninjauan, bupati langsung memberikan perhatiannya dengan akan membantu membangun rumah tersebut, melalui program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Saat turun ke lokasi, bupati didampingi tim dari Baznas Sumenep.
“Apabila ada warga yang belum memiliki rumah layak, tidak boleh dibiarkan. Harus menjadi perhatian kami sebagai pemimpin daerah di Kabupaten Sumenep,” kata Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.
Dia menjelaskan, warga yang belum memiliki rumah layak adalah tanggungjawab bersama, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan desa. Intinya, harus melakukan sinergi yang baik agar masyarakat merasa terbantu.
“Kami mulai pusat, kabupaten, hingga desa akan bersinergi dengan baik untuk membangun rumah warga yang tidak layak,” ujarnya dengan serius.
Menurut Suami Nia Kurnia itu, pihaknya akan menindaklanjuti hasil temuan yang dilakukan pihaknya. Sebab, pihaknya tidak mau ada warganya yang masih belum mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Sementara itu, Misyati mengaku berterima kasih kepada bupati Achmad Fauzi Wongsojudo yang telah berkunjung ke rumahnya. Sebab, itu kejadian pertama seorang pemimpin kepada rakyat di bawah.
“Kami sangat bersyukur, karena pak Bupati langsung datang ke rumah kami,” katanya.
Dengan begitu, dirinya berharap rumah yang ditempatinya bisa mendapatkan perhatian bupati dan melakukan perbaikan. Sebab, rumah yang ditempati kalau hujan pasti bocor dan sudah lapuk. “Kami berharap bisa mendapatkan rumah layak,” kata wanita yang mengaku sudah menunda cukup lama itu. (Nz/yt)