Madurazone. SUMENEP – Berbagai upaya dilakukan bupati Achmad Fauzi Wongsojudo untuk menekan angka kemiskinan di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Mulai dari program jangka pendek berupa bantuan hingga jangka panjang seperti pemberdayaan.
Ikhtiar itu ternyata membuahkan hasil maksimal. Buktinya, jumlah penduduk miskin di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura itu berkurang hingga 9,68 persen. Angka penurunan itu terbilang tinggi dibandingkan di tahun 2023 yang hanya 0,6 persen, dengan jumlah 206,10 jiwa.
Angka kemiskinan di kota Sumekar memang memiliki trend positif selama tiga tahun terakhir. Yakni, sejak tahun 2022 hingga triwulan pertaman di tahun 2024. Itu menandakan jika program pengentasan kemiskinan sukses dilaksanakan.
Sesuai data BPS (Badan Pusat Statistik) Sumenep, tahun 2022, jumlah penduduk miskin mencapai 206,20 ribu jiwa (18,76% dari total penduduk), berkurang 18,53 ribu jiwa (1,75%) dari tahun 2021. Pada tahun 2024, jumlah penduduk miskin mencapai 196,42 ribu jiwa (17,78% dari total penduduk), berkurang 9,68 ribu jiwa (0,92%) dari tahun 2023.
Bupati Sumenep Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, keberhasilan dalam penuntasan kemiskinan itu tidak lepas dari program yang dijalankan selama ini. Baik yang bersifat temporal, sementara atau jangka pendek.
“ Alhamdulillah, angka kemiskinan terus menurun. Dengan begitu, ikhtiar pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan terbilang sukses,” katanya.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, pihaknya menargetkan untuk bisa menurunkan angka kemiskinan maksimal 10 persen. Targetnya, adalah keluar dari kemiskinan ekstrem. “Komitmen saya bisa keluar dari kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kerjasama semua stacholder, termasuk lintas sektoral. Sehingga, komitmen mengeluarkan dari kemiskinan ekstrem bisa terwujud. “Juga kami membutuhkan peran serta dari masyarakat,” ungkapnya. (Nz/yt)