Sumenep Bebas Desa Tertinggal, Bupati Inginkan Jadi Status Mandiri

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Kepemimpinan Achmad Fauzi Wongsojudo, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, bupati berhasil membawa desa tertinggal dan sangat tertinggal naik tingkat di tahun 2024 ini.

Di mana, Kabupaten ujung Timur Pulau Madura itu tidak ada lagi desa tertinggal. Saat ini, terdapat 92 desa berkembang, 137 desa maju dan 101 desa mandiri. Padahal sebelumnya, ada 10 desa sangat tertinggal dan 124 desa tertinggal.

Muat Lebih

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku bangga dengan tidak adanya daerah tertinggal dan sangat tertinggal di wilayahnya. Itu menandakan jika kerjanya selama memimpin kota Sumekar membuahkan hasil maksimal. “Alhamdulillah, ini kerja serius pemerintah,” katanya.

Menurutnya, peningkatan status desa dalam Indeks Desa Membangun (IDM) terjadi lantaran pihaknya terus menggenjot pembangunan di desa. Salah satunya pemenuhan infrastruktur agar bisa mempermudah akses transportasi masyarakat .

“Seluruh desa disiapkan dengan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, irigasi, jembatan air bersih dan listrik. Ketersediaan infrastruktur itu membuka peluang bergeraknya ekonomi masyarakat,” katanya.

Selain infrastruktur, menurut Suami Nia Kurnia itu, pihaknya juga gencar membangun sekolah dan pusat kesehatan di pelosok desa. Termasuk, pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan.

“Sebagai penunjang pemerintah juga memberikan program-program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang membantu masyarakat desa mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang lebih terjangkau,” tuturnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan itu mengungkapkan, pengembangan ekonomi perdesaan dengan menggerakkan dan memberdayakan UMKM terus digalakkan. Hal itu agar tercipta kemandirian dalam perekonomian masyarakat untuk sejahtera.

“Wisata di desa juga terus digalakkan dan dipromosikan. Sehingga, pembangunan nantinya bisa muncul dari desa. Konsepnya adalah pembangunan dari desa menuju kota,” ungkapnya.

Dengan berbagai kegiatan, program dan terobosan pihaknya selama ini setidaknya mayoritas desa di Kabupaten dengan slogan Sumekar itu bisa menjadi mandiri. “Kami berharap mayoritas desa bisa menjadi mandiri. Makanya diperlukan sinergi yang bagus antara semua elemen desa dan pemerintah kabupaten,” tuturnya. (Nz/yt)

Pos terkait