Madurazone. SUMENEP – Penerapan program UHC (Universal Health Coverage) di Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapatkan pujian dari sejumlah kalangan. Salah satunya, dari ketua komisi IV DPRD Akis Jazuli.
Menurutnya, penerapan UHC yang dilaksanakan sejak 2022 lalu bagian dari bentuk tanggungjawab pemerintah pada kesehatan masyarakat yang dipimpinnya. Sehingga, pelayanannya bisa menyeluruh, merata dan adil.
“Alhamdulillah, kami sangat memuji dan mengapresiasi langkah bupati dalam menerapkan program UHC sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat kota Sumenep. Dengan begitu, masyarakat sudah bisa menikmati layanan kesehatan secara gratis,” katanya.
Bahkan, sambung politisi Nasdem itu, dari setiap turun ke masyarakat, program UHC ini menjadi perbincangan. Alasannya, masyarakat sudah bisa berobat hanya dengan membawa KTP saja. Dan, itu langsung mendapatkan pelayanan di pusat kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas.
“Jadi, program UHC ini sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan tindakan pelayanan kesehatan. Luar biasa, terobosan bupati Achmad Fauzi itu,” ungkapnya.
Akis mengingatkan, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan itu harus berjalan kelindan dengan meningkatnya pelayanan prima. “Jadi, meski gratis harus dipastikan kualitas pelayanan bagus, dan juga SDM (Sumber Daya Manusia) yang menangani harus mumpuni,” tuturnya.
Sementara tokoh masyarakat Kecamatan Lenteng K. Salamet Reyadi juga memuji langkah bupati yang “menggratiskan” pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dan, persyaratannya pun tidak ribet, tidak perlu prosedur yang ketat.
“Jadi, pelayanan gratis dan hanya bawa KTP. Tentu saja ini pelayanan yang sangat mudah dan tidak memberatkan bagi kami sebagai masyarakat,” katanya.
Terobosan seperti ini, menurut dia, sangat dinanti oleh masyarakat, karena sejak dulu tidak ada program kesehatan yang gratis. “Jadi, tidak akan ada lagi kesulitan masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan. Jadi, pelayanan kesehatan merata. Terima kasih pak bupati,” ungkapnya.
Program UHC sudah diterapkan di Sumenep sejak 2022 lalu. Itu dilakukan sebagai bagian dari memberikan penjaminan kepada masyarakat atas pelayanan kesehatan secara merata dan adil. Dan, pembiayaan kegiatan tersebut melalui APBD Sumenep. Program ini sudah diapresiasi pusat, dengan pemberian penghargaan kepada bupati Achmad Fauzi Wongsojudo. (Nz/yt)