Madurazone. SUMENEP – Tunjangan guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumenep, Madura, Jawa Timur masih digantung. Buktinya, anggaran masih diusulkan kembali di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD P).
Tak tanggung-tanggung, anggaran untuk tenaga pendidik itu sebesar Rp 8,4 miliar. Dana miliaran itu melekat di Dinas Pendidikan (Disdik). Itu diperuntukkan untuk guru di bawah naungan disdik dan kementerian agama (Kemenag) Sumenep.
“Kami sangat mendukung anggaran untuk guru non ASN itu. Sebab, itu sangat membantu meringankan beban pendidik,” kata Ketua Fraksi PPP H. Latib.
Menurutnya, bantuan terhadap guru itu sangat bisa memberikan azas manfaat kepada mereka. Sebab, guru swasta itu tidak digaji oleh negara melainkan yayasan. “Ketika ada suntikan dana dari pemerintah, tentu saja akan memberikan dampak yang baik,” ucapnya.
Anggota komisi III DPRD Sumenep itu mengunkapkan, pihaknya mendesak untuk segera direalisasikan dalam waktu dekat. “Yakni, ketika sudah selesai pembahasan di PAK, maka kami desak untuk segera direalisasikan,” ungkapnya dengan serius.
Dia meminta untuk tidak menggantung bantuan para guru swasta itu. Instansi terkait hendaknya lebih aktif dalam merealisasikan program tersebut. “Kami mendukung dan segera untuk merealisaikan,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya meminta penerima juga harus tepat sasaran dan tepat jumlah. Pihaknya tidak menginginkan ada masalah di kemudian hari. “Harus dipastikan penerima sesuai dengan atura yang betlaku. Dan, harus tepat sasaran,” ujar pria dengan penampilan nyentrik ini.
Tunjangan guru ini sebenarnya sudah pernah dianggarkan 2022 lalu, namun belum direalisasikan. Dan, masuk SILPA (Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran). Dan, akhirnya dianggarkan kembali di PAK ini
Kepala Disdik Sumenep Agus Dwi Syaputra menjelaskan, jika anggaran itu sempat dianggarkan 2022 lalu, namun tak terealisasi dan masuk SILPA. “Ini sekarang sudah dibahas di PAK. Tentu akan direalisasikan,” katanya singkat. (nz/yt)