Ribuan Orang Padati Festival Tong-Tong, Bupati Sumenep Ingatkan Pelestarian Budaya

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Kemeriahan hari jadi Kabupaten Sumenep ke 753 dipastikan sangat terasa di masyarakat. Apalagi, hiburan festival musik tradisional tong tong digelar dengan penuh semarak pada Sabtu Malam (22/10/2022).

Pelepasan festival musik tradisional ini secara simbolis dilakukan oleh bupati Achmad Fauzi di GOR A. Yani. Kegiatan itu diikuti oleh 30 group musik tong tong dari sejumlah wilayah di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura. Sehingga, kegiatannya berlangsung cukup riuh dan spektakuler.

Muat Lebih

Acara ini digelar oleh Pemkab Sumenep dalam hal Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwsita (Disporapar) bekerjasama dengan Keluarga Besar Forum Komunikasi Putera-puteri Purnawirawan dan Putera-puteri TNI-POLRI (FKPPI) Cabang 1327 Sumenep.

Pantauan di lokasi, perhelatan musik tong tong memantik menjadi magnet hiburan masyarakat. Buktinya, warga kota Sumekar ini memadati sejumlah titik yang menjadi rute dalam musik tong tong ini. Jalan raya sepanjang Urip Sumoharjo tumpah ruah dengan manusia. Bahkan, di gang kecil juga tampak berjejer masyarakat yang hendak menonton.

Tak hanya itu, warga rela berdesak-desakan untuk menanti musik tong-tong pawai beriringan. Maka, diperkirakan ribuan warga Sumenep berbondong menyaksikan kegiatan dalam rangka hari jadi ke 753 ini. Semuanya bergembira dan bersorak menyaksikan gelaran musik tradisional ini.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengaku sangat bersyukur dengan terlaksananya kegiatan festival itu. Sebab, sudah dua tahun lebih akibat pandemi tidak digelar hiburan musik tongtong. “Alhmadulillah, tahun ini bisa digelar dengan baik,” katanya.

Dia menuturkan, kegiatan ini tidak hanya sekadar hiburan belaka, melainkan bagian dari edukasi merawat, menjaga dan melestarikan budaya. Sehingga, musik tong-tong ini bisa terus lestari sebagai bagian dari budaya.

“Perlu dilestrasikan, karena budaya musik tong tong ini tidak ada duanya,” ujarnya.

Suami Nia Kurnia Fauzi ini mengungkapkan, dengan pelestarian budaya ini bisa dijadikan warisan kepada anak didik atau generasi berikutnya. Sehingga, budaya luhur tidak hanya tong tong tetap terjaga dengan baik. “Semoga terus terawat,” ucapnya.(nz/yt)

Pos terkait