Usai Diprotes, Mendadak Tanaman Hias di Jantung Kota Sumenep Diperbaiki, Anggarannya??

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Adanya tanaman hias atau vertical garden yang kering dan punah di perempatan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur direspon. Bahkan, keberadaan tanaman yang disorot itumendadak dilakukan perbaikan dan penanaman kembali.

Padahal, keberadaan tanaman kering dan nyaris punah itu lantaran bukan terjadi seketika, melainkan sudah agak lama. Namun, tak begitu diperhatikan. Uniknya, setelah mencuat pemberitaan malah mendadak perbaikan. Padahal, kabarnya anggaran pemeliharaan tidak dalam APBD Sumenep 2021.

Muat Lebih

‘”Terbilang mendadak dalam melakukan perbaikan, iitu tentu langkah baik. Tapi, sayangnya, pemeliharaan itu dillakukan setelah ada pemberitaan. Kalau tidak ada pemberitaan mungkin saja tidak ada pemeliharaan,” kata Anggota komisi III Wiwid Harjo Yudanto.

Menurutnya, ini menandakan jika dinas terkait terkesan abai, dan masih menunggu respon masyarakat. Seharusnya, tanaman itu dilakukan pemantauan sejak awal. Apabila terlihat kering atau punah bisa langsung ada pemeliharaan. “Ini baru ada protes, kemudian ada perbaikan. Tentu saja naif kerja begitu,” ungkapnya.

Bahkan, sambung dia, pihaknya menduga keseriusan dalam menata ruang hijau di kota tidak begitu serius. Apalagi, tidak ada anggaran untuk pemeliharaan dimaksud. “Dari tidak ada anggaran pemeliharaan, bisa saja diindikasikan tidak serius. Kalau serius yo rapi dan terpelihara dong,” tuturnya kesal.

Untuk itu, pihaknya meminta instansi terkait dalam hal Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPRKP dan CK) harus kerja keras dalam menata kota. “Apakah tidak malu jika ada yang datang ke Sumenep melihat tanaman hiasnya kering dan punah,” paparnya.

Sementara Kepala DPRKP dan Cipta Karya Moh. Jakfar mengakui jika sudah ada pemeliharan dan penanaman ulang tanaman hias atau vertical garden itu. Sementara anggarannya menggunakan Satgas RTH (Ruang Terbuka Hijau). “Ya, sudah semalam,” katanya melalui sambungan telepon.

Keberadaan tanaman hias yang kering dan mati, menurut Jakfar bukan tidak dilakukan perawatan. Satu bulan lalu masih saja ada perawatan, namun sering hilang dan diambil oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Satu bulan lalu kami masih melakukan perawatan,” ucapnya.

Sehingga, sambung dia, dengan seringnya hilang itu membuat malas untuk melakukan perawatan. Sempat didatangkan tanaman dari kediri, ternyata juga hilang. “Ya, mau bagaimana lagi. Kami sudah merawat kok,” ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris komisi III DPRD Sumenep M. Ramzi memprotes DPRKP dan Cipta Karya lantaran tanaman hias di jantung kota itu tidak terawat. Bahkan, ada yang kering dan juga mati. (nz/yt)

Pos terkait