Dinilai Kurang Profesional, RSUD dr Moh Anwar Sumenep Disoal

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Keberadaan pelayanan di RSUD dr. Moh. Anwar, Sumenep, Madura, Jawa Timur mendapatkan sorotan. Pasalnya, pelayanan rumah sakit pelat merah ini dinilai masih belum maksimal, dan masih mendapatkan keluhan dari warga kota Sumekar.

keberadaan SDM (Sumber Daya Manusia) harus bisa memberikan pelayanan maksimal. Apalagi, saat ini bakal memasuki pemimpin baru, yakni bupati dan wakil bupati (wabup) yang baru pula. Sehingga, masyarakat dipastikan banyak berharap perubahan maksimal dalam pelayanan dimaksud.

Muat Lebih

“Dengan adanya bupati baru hendaknya lebih berpacu dalam meningkatkan pelayanan. Sehingga, progressnya jelas dan tidak terkesan stagnan. Harus ada perkembangan,” kata Ketua LAKI Jatim Bagus Junaidi kepada media ini.

Tidak hanya itu, sambung dia, dalam pengelolaan keuangan sebagai BLUD juga harus dilakukan secara terbuka dan harus berasas manfaat. Terutama dalam hal pengadaan barang dan jasa. “Lebih-lebih dalam hal pengadaan alat kesehatan harus memerhatikan azas manfaat bukan sekadar proyek,” ucapnya.

Sebab, terang dia, dari data yang dikantongi pihaknya ada alkes yang dibeli malah tidak berfungsi. Jika ini benar, maka berarti terkesan hanya menghamburkan uang saja. “Jadi, kami bisa nyatakan dengan tidak berfungsinya salah satu alkes, anggaran menjadi tidak bermanfaat. Fungsinya menjadi nihil,” ungkap aktifis kawakan ini.

Padahal, harapannya dengan alkes itu diproyeksi menambah pelayanan prima, tapi malah sebaliknya. Maka, sebelum dilakukan pembelian harus ada kajian secara mendalam. Salah satunya, juga dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang melakukan pengadaan, sehingga akan tepat guna dan tepat sasaran.

“Bahkan, jika alat itu tetap tak berfungsi dengan data yang ada, bisa dilaporkan kepada pihak berwenang. Yakni, ke Polda Jatim atau Kejati Jatim,” tuturnya.

Dia juga menegaskan, bupati terpilih yang bakal dilantik dalam waktu dekat juga harus pro aktif ke rumah sakit. Jangan sampai hanya terlena dengan yang sudah ada. “Apabila bupati terpilih ini juga membiarkan nantinya, ya kami juga laporkan dalam bentuk kelalaian atas rumah sakit tersebut,” tukasnya.

Direktur RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep dr. Erliyati belum bisa memberikan keterangan terkait masalah ini. Pihaknya akan memberikan keterangan besok saja. “Besok saja, saya akan jelaskan bersama kabidnya,” katanya lewat pesan Whatshapp. (nz/red)

Pos terkait