Demi Pilkada Berkualitas, Bawaslu Sumenep Ajak Media Awasi Pelaksanaan Pemilihan

  • Whatsapp

Madurazone. Sumenep – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumenep, Madura, Jawa Timur diharapkan bisa berkualitas, jujur dan adil. Ini terjadi apabila pelanggaran pemilu tidak terjadi dalam pesta demokrasi lima tahunan tingkat Kabupaten ini.

Maka, diperlukan pengawasan secara intensif oleh semua elemen masyarakat. Termasuk, pelaku media di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini. Para jurnalis diklaim memiliki peran dalam melakukan pengawasan agar tercipta pilkada yang bersih. Sehingga, pelanggaran pemilu bisa ditekan dengan baik.

Muat Lebih

“Media memiliki peran strategis dalam ikut ambil bagian dalam melakukan pengawasan pemilu. Apalagi, teman-teman Jurnalis memiliki akses jaringan yang sangat kuat hingga akar rumput untuk ikut melakukan pengawasan pilkada ini,” kata Abd. Rahem, komisioner Bawaslu Sumenep.

Bahkan, sambung dia, pihaknya juga meminta media untuk ikut ambil bagian dalam melaporkan kegiatan pilkada yang dianggap melanggar. “Media punya banyak akses, dan jika menemukan pelanggaran bisa langsung melaporkan ke Bawaslu. Pasti akan ditindaklanjuti. Sebab, media ini merupakan pilar keempat demokrasi,” tuturnya.

Kendati demikian, terang dia, pihaknya sudah berupaya melakukan pencegahan agar pelanggaran pemilu itu tidak banyak terjadi. Makanya, pihaknya melakukan sosialisiasi, forum warga dan sejenisnya. “Pencegahan sejak dini atas terjadinya pelanggaran tetap kami lakukan,” ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Imam Syafiie, Komisioner Bawaslu. Dia menegaskan, pelanggaran pemilu itu banyak macamnya, salah satunya mengaku diri sebagai pemilih untuk orang lain. Padahal, pemilihan tidak boleh diwakilkan. Adanya DPT Ganda, Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi saksi, adanya politik uang dan sejumlah jenis pelanggaran lainnya.

“Kami berharap teman-teman wartawan ini berperan aktif mengawasi pelaksanaan Pilkada untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran pada Pilkada tahun ini,” katanya saat menggelar Forum Masyarakat bersama Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS), Minggu (06/12).

Selain itu, kata Imam wartawan juga bisa mengedukasi masyarakat lewat tulisan-tulisannya untuk memberikan pendidikan politik. Misalnya, menolak politik uang yang bisa saja dilakukan orang-orang tidak bertanggungjawab, dan sebagainya.

Imam juga berpesan, Jurnalis bisa memberikan informasi pada masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan di setiap TPS. Sebab, pelaksanaan Pilkada tahun ini di tengah pandemi Covid-19. “Melalui teman-teman wartawan ini pula, kami ingin menyampaikan pada masyarakat agar saat hadir ke TPS mematuhi protokol kesehatan. Karena ini demi keselamatan masyarakat dan penyelenggara,” jelasnya. (nz/yt)

Pos terkait