Agen Program Sembako di Gladak Anyar Diduga Bermasalah, Aktifis Minta Evaluasi

  • Whatsapp

Madurazone. PAMEKASAN – Agen Program Sembako yang merupakan peralihan dari BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) di Kelurahan Gladak Anyar, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur diduga bermasalah. Pasalnya, agen tersebut diduga tidak memiliki toko sebagaiaman diamanatkan oleh Pedoman Umum (Pedum).

Dugaan itu ditemukan oleh Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart). Dalam temuan itu, diduga agen tersebut lolos karena merupakan keluarga dari salah satu pegawai Bank di kota gerbang salam itu. “Seharusnya, agen yang ditunjuk oleh perbanka itu memiliki toko sebagaimaana amanah pedum,” kata Ketua Alpart Syauqi.

Muat Lebih

Padahal, sambung dia, seharusnya agen itu harus memiliki toko yang memang menjual sembako. Ternyata yang di Gladak Anyar tidak memiliki toko apapun, tapi lolos menjadi agen. “Kami berharap keberadaan agen ini di evaluasi dengan baik, oleh perbankan yang menunjuk, timkor dan pihak terkait. Ini agar segala proses sesuai dengan pedum,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, keberadaan agen tersebut mulus hingga berdiri disinyalir karena ada yang tidak beres, atau diduga terjadi kongkalikong. “Jadi, kami curiga proses penentuan agen ini tidak dilakukan secara profesional. Akibatnya, tidak sesuai pedum,” ungkapnya.

Bahkan, pihaknya mengaku masih mendapatkan sejumlah data di agen lain yang ada di Pamekasan. “Yang jelas, kami masih mengumpulkan bukti-bukti akurat terkait agen-agen lain yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku,” pungkasnya.

Sementara itu, TKSK Gladak Anyar Fandy saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, “Iya benar keberadaan agen di Gladak Anyar itu memang bermasalah. Namun, dalam proses pergaintian agen itu sebenarnya saya sebagai TKSK tidak diberikan pemberitahuan,” katanya.

Namun, sambung dia, apabila mengacu kepada Pedum memang tidak sesuai dengan pedum. “Kami juga sudah sering memberikan peringatan terkait masalah agen ini (Gladak Anyar, Red),” ucapnya. (qi/red

Pos terkait