Tuding Pelayanan Kapal Tak “Memuaskan”, Warga Pulau Wadul PT Sumekar

  • Whatsapp

Madurazone. SUMENEP – Sejumlah warga yang tergabung dalam Komunitas Warga Kepulauan (KWK) mendatangi PT Sumekar, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola kapal. Mereka meminta pelayanan untuk terus ditingkatkan, dibandingkan kepemimpinan sebelumnya.

Ketua KWK, Syafiuddin menjelaskan, pihaknya meminta pelayanan untuk terus ditingkatkan. Pihaknya tidak mau lagi pengelolaan kapal seperti pada direksi sebelumnya. Sebab, pelayanan pada sebelumnya dinilai kurang memuaskan penumpang, baik di Dharma Bahari Sumekar (DBS) I dan III.
.
“Kami harap, PT Sumekar ini tidak hanya menyediakan kapal, tapi kedepan pelayanan itu harus aman dan nyaman. Masalah profit oriented itu harus menjadi nomor dua,” katanya usai audensi bersama PT Sumekar, Jum’at (27/11).

Muat Lebih

Persoalan pelayanan ini, kata Syafiuddin sudah menjadi penyakit akut di tubuh PT Sumekar Line. Terkadang, penumpang dan barang menjadi satu. Pernah pula, salah satu kapal milik perusahaan plat merah ini mengangkut kuda, sehingga penumpang harus berdampingan dengan kuda.

Tidak hanya masalah pelayanan, sisi keamanan juga disorot oleh KWK. Syafiuddin mengatakan, beberapa waktu lalu sepeda motor milik penumpang pernah hilang di salah satu kapal milik PT Sumekar. Anehnya, hal ini tidak diketahui direksi, meskipun pihak kapal sudah mengganti 50 persen dari harga sepeda itu.

“Kami beri waktu pada direksi yang baru ini seratus hari untuk memperbaiki semuanya. Karena apa yang terjadi pada manajemen yang lama ini sudah akut,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sumekar Line, Syaiful Bahri berjanji akan memperbaiki tata kelola PT Sumekar. Ia berjanji, ke depan pihaknya akan memberikan pelayanan prima terhadap penumpang kapal.

Jika pada kelas VIP maupun VVIP, penumpang sudah ada tempatnya masing-masing. Namun, untuk kelas ekonomi, ia mengakui masih perlu perbaikan. Kalaupun selama ini ada yang berdesakan, hal itu perlu dimaklumi.

“Nanti kita perbaiki semuanya. Jika misalkan nantinya ada yang tidur kakinya di timur dan kepala dibarat, dan ada sebaliknya, kami harap dimaklumi. Tapi nanti akan kita kasi batasan-batasan,” ungkapnya. (nz/yt)

Pos terkait