Dana Kapitasi Puskesmas Pragaan Diduga Disunat

  • Whatsapp

Madurazone.co, Sumenep – Dana Kapitasi di Puskesmas Pragaan, Kecamatan Pragaan, Sumenep, Madura, Jawa Timur diduga bermasalah. Pasalnya, dana transfer APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) itu diduga dipotong setiap bulannya.

Tak tanggung-tanggung, pemotongan itu diduga dilakukakan oknum Kepala Puskesmas sebesar 15 persen dari total anggaran yang disediakan. Informasinya, Puskesmas pragaan mendapatkan dana Kapitasi sebesar Rp 180 juta lebih perbulan.

Muat Lebih

“Ya, itu dipotong setiap bulan sebesar 15 persen oleh kepala, kerjasama dengan Bendahara, ” kata salah satu pegawai yang tak mau dimediakan namanya.

Sementara Ketua JCW (Jatim Corruption Watch) M. Sajalil menjelaskan, jika dugaan pemotongan dana kapitasi itu terjadi di Puskesmas Pragaan. Dari hasil pengakuan sejumlah karyawan didapat sekitar 15 persen. “Dugaan pemotongan itu cukup besar sampai 15 persen, ” katanya.

Menurutnya, dana kapitasi untuk pragaan Rp 180 juta lebih per bulan. Maka, dugaan pemotongan itu bisa mencapai kurang lebih 27 juta per bulan. “Maka, cukup banyak dana yang diduga pungli. Maka ini masuk pelanggaran, ” ucapnya.

Akrifis LSM senior ini mengungkapkan, dengan dugaan pemotongan itu maka bisa diperkirakan dana tidak sesuai peruntukannya. “Belum lagi BOK yang juga kabarnya disunat. Kami mengutuk keras kejadian ini, ” tuturnya.

Sebenarnya, tetang Sajali, pihaknya sudah melaporkan masalah ini ke bupati, Inspektorat dan DPRD Sumenep. Namun, ternyata tak ada respon. “Maka, bisa saja nanti akan kami bawa ke pidana, ” tukasnya.

Kepala Puskesmas Pragaan dr Yatimul Kaisdiyanto membantah jika ada pemotongan dana kapitasi dan BOK oleh pihaknya. “Tidak ada (pemotongan, red), itu tidak benar. Saya juga sudah jelaskan seluruhnya ke dinas kesehatan, ” ucapnya melalui sambungan telepon.

Sementara Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep Hosaini mengaku mendapatkan laporan juga terkait dugaan pemotongan dimaksud. Bahkan, pihaknya sudah turun ke Puskesmas Pragaan.

“Kami sudah turun dan meminta klarifikasi kepada Kapus, Bendahara Kapitasi dan BOK. Hasilnya, tidak ditemukan ada pemotongan. Tapi, kami tidak tanya kepada staf hanya pada pihak terkait yang dilaporkan, ” tuturnya. (nz/yt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.