MADURAZONE, Sumenep – Logistik untuk pemilihan kepala daerah (pemilukada) Sumenep yang akan digelar 9 Desember mendatang belum siap. Logistik yang belum siap itu salah satunya adalah surat suara (SS) dan sejumlah formulir, alat bantu tunanetra dan lainnya.
Saat ini masih dalam tanap cetak oleh rekanan PT Jasuindo Tiga Perkasa. Dengan anggaran nilai kontrak sebesar Rp Rp 409. Surat suara yang akan dicetak sebanyak jumlah DPT 903.164 kemudian ditambah 2,5 persen dari jumlah DPT. Khawatir ada coblos ulang KPU juga menambah SS sebanyak 2000. Jadi, surat suara yang akan dicetak sekitar 927.743 surat suara.
Komisioner KPU Sumenep Malik Musthafa menjelaskan saat ini masih dalam proses cetak. Pihaknya memberikan batas waktu hingga pertengahan Nopember mendatang. “Paling lambat 15 November sudah tuntas. Semua logistik sudah ada di kantor KPU,” ungkapnya.
Disinggung soal kisruh DPT versi panwas, Malik mengaku tidak berpengaruh kepada SS dan formulir. Kalaupun ada penambahan pemilih, maka sudah dipenuhi dengan 2,5 persen dari jumlah DPT itu. “Jadi, dipastikan tidak ada masalah. Surat suara dipastikan cukup meski ada penambahan pemilih,” ucapnya.
Pemilukada Sumenep akan digelar pada 9 Desember mendatang. Dua pasangan calon (paslon) akan bertarung dalam pesta rakyat lima tahunan ini. Paslon nomor urut 1 Dr. KH. A. Busyto Karim-Achmad Fauzi. Paslon ini diusung oleh PKB, PDIP dan Nasdem.
Paslon nomor urut 2, Dr. Zainal Abidin-Dewi Khalifah, SH.MH. Pasangan ini diusung oleh delapan partai politik (parpol). Yakni, Demokrat, PPP, PAN, PKS, PBB, Gerindra, Hanura, Golkar. (yt)
